• Kamis, 28 Maret 2024

Proyek GAC IAIN Metro Mangkrak (Habis) Pagu Anggaran Membengkak 6 Miliar

Jumat, 09 April 2021 - 08.03 WIB
297

Potret Gedung Akademik Center (GAC) Kampus dua IAIN Metro yang belum selesai dibangun dan mangkrak. Foto: Arby/Kupastuntas.co

 Metro, Kupastuntas.co - Pagu anggaran pembangunan GAC IAIN Metro membengkak 6 miliar. Sebelumnya proyek itu hanya dialokasikan Rp32 miliar. Pasca mangkrak tiga tahun, pembangunan kembali dilanjutkan sehingga akan menghabiskan total dana menjadi Rp38 miliar.

Saat dibangun pertama kali tahun 2018, proyek Gedung Akademik Center (GAC) IAIN Metro dialokasikan anggaran sebesar Rp32 miliar melalui APBN.  Dalam pelaksanaannya, kontraktor PT Unotamo Suryama tidak bisa menyelesaikan pekerjaan atau hanya bisa mengerjakan 81 persen. Sehingga rekanan hanya dibayar sebesar Rp25 miliar. Sisa anggaran Rp7 miliar dikembalikan ke kas negara.  

Baca juga: Proyek GAC IAIN Metro Mangkrak Bagian I, Dana APBN 36 Miliar Jadi Semak Belukar

Pasca mangkrak tiga tahun, Pemerintah Pusat mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp13 miliar, untuk menyelesaikan pembangunannya. Dengan demikian, total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan GAC mencapai Rp38 miliar atau naik sebesar Rp6 miliar dari anggaran semula.

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Lampung, Sumitro mengatakan untuk melanjutkan pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro dialokasikan anggaran sebesar Rp13 miliar.

"Kemarin Wakil Rektor (IAIN) datang ke BPKP, dan menyampaikan kepada saya bahwa tahun ini sudah disiapkan anggaran untuk menyelesaikan gedung yang mangkrak tersebut sekitar Rp13 miliar," kata Sumitro, Rabu (7/4).

Ia menerangkan, proyek bersumber dari APBN Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp36 miliar tersebut tidak dilanjutkan karena  terkena refocusing anggaran. Pembangunan beberapa gedung perguruan tinggi yang dilakukan Dirjen Kemenristekdikti dan Kementerian Agama terhenti, akibat adanya pemotongan anggaran mencapai 60 - 80 persen.

Sumitro menjelaskan, pada tahun 2020 dan 2021 baik Kemenristekdikti dan Kementerian Agama bekerja sama dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan melanjutkan pembangunan gedung GAC IAIN Metro.

"Yang akan membangun kembali nanti koordinatornya adalah teman-teman pada Dirjen Cipta Karya,” imbuhnya. Sebelum dilaksanakan pembangunan lanjutan, BPKP terlebih dahulu melakukan pengecekan untuk memastikan bagian gedung mana saja yang akan dilanjutkan dan berapa persen yang sudah mengalami kerusakan. BPKP akan turun setelah mendapat perintah dari BPKP Pusat. Intinya adalah pemerintah akan selalu memperhatikan proses belajar mengajar. Dimana sarana juga diperlukan. Kebetulan IAIN Metro juga termasuk yang menjadi prioritas dari Pemerintah Pusat dan insyaallah pada tahun ini selesai pembangunannya," papar dia.

Baca juga: Proyek GAC IAIN Metro Mangkrak Bagian II, Konstruksi Bangunan Mulai Rusak

Pada rapat koordinasi membahas penyelesaian gedung KDP (Konstruksi Dalam Pengerjaan) oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Kementerian PUPR dan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) melalui zoom meeting pada akhir Maret lalu, Kementerian PUPR merekomendasikan lanjutan pembangunan GAC IAIN Metro yang mengalami KDP pada 2018. 

KDP adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan. KDP mencakup peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai pada saat akhir tahun anggaran.

Ada 11 gedung yang mengalami KDP dalam beberapa tahun terakhir. Rinciannya, 9 gedung dibangun dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan 2 gedung lainnya non SBSN. 

“Saya berharap, rekan-rekan yang lain mengikuti langkah yang dilakukan IAIN Metro dalam menyiapkan kelengkapan persyaratan yang dimintakan untuk penyelesaian gedung dalam status KDP,” kata Dirjen Prasarana Strategis DJCK Kementerian PUPR, Dedi Agus Susanto. 

Baca juga: Proyek GAC IAIN Metro Mangkrak Bagian III, MAKI: Balas Budi Rektor Terpilih

Dedi menyatakan IAIN Metro patut direkomendasikan kelanjutan pembangunannya dalam anggaran tahun 2022. Kepada PTKIN yang sudah direkomendasi untuk menindaklanjuti penyelesaian, Dedi minta segera menyiapkan waktu evaluasi dokumen dan evaluasi visual kondisi gedung saat ini. 

Tim pelaksana lanjutan GAC IAIN Metro yang hadir saat itu adalah Rektor IAIN Metro Siti Nurjanah, Wakil Rektor II Mukhtar Hadi, Ketua Tim Agus Hamdani, UKPBJ, Pengelola BMN dan Tim Subbag Perencanaan.

Agus Hamdani mengatakan tinggal dua dokumen dari sembilan belas dokumen yang harus dipenuhi oleh IAIN Metro, yaitu Laporan Tes Hasil MEP dan Laporan Material. Dokumen hasil test MEP berkaitan dengan laporan pemasangan pada bagian mekanikal, elektrikal dan plumbing yang belum 100% selesai. Untuk dokumen kebutuhan material, masih membutuhkan analisa lapangan dari instansi yang berwenang secara teknis.

Menurut Agus, IAIN Metro sudah melakukan koordinasi aktif baik dengan BPKP maupun dengan Dinas PUPR Provinsi Lampung, sebagai upaya persiapan untuk melakukan penghitungan dan penetapan pisah batas.

Baca juga: Proyek GAC IAIN Metro Mangkrak Bagian IV, Mahasiswa Kecewa Wisuda di Bawah Tarup

Rektor IAIN Metro Nurjanah mengaku selalu mengikuti perkembangan rencana lanjutan pembangunan GAC ini. “Saya sampaikan terimakasih atas rekomendasi Kementerian PUPR dan tentu Kementerian Agama RI yang memfasilitasi proses penyelesaian," ujarnya. 

Ia berharap agar GAC segera selesai karena menjadi dambaan seluruh civitas akademika untuk meningkatkan kualitas akademik. Wakil Rektor II IAIN Metro, Mukhtar Hadi menambahkan pembangunan GAC telah diupayakan penyelesaiannya pada tahun anggaran 2020 dengan PNBP. Tetapi, karena satu dan lain hal belum terwujud. (*)

Berita ini sudah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Cetak, Kamis (8/4/2021).

Video KUPAS TV : PROYEK GEDUNG AKADEMIK CENTER IAIN METRO SUDAH DIKONDISIKAN SEJAK TENDER

Editor :

Berita Lainnya

-->