• Sabtu, 27 April 2024

Proyek GAC IAIN Metro Mangkrak Bagian I, Dana APBN 36 Miliar Jadi Semak Belukar

Senin, 05 April 2021 - 07.57 WIB
415

Proyek. pembangunan GAC IAIN Kota Metro senilai Rp36 miliar mangkrak. Dibangun pada tahun 2018 lalu, hingga kini bangunan tersebut belum difungsikan. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Metro, Kupastuntas.co - Proyek pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Metro senilai Rp36 miliar bermasalah. Dikerjakan sejak tahun 2018, tapi tidak rampung. Bangunan yang bersumber dari APBN Kementerian Agama (Kemenag) itu kini mangkrak dan ditumbuhi semak belukar.

Sesuai data siteplan yang dihimpun Kupas Tuntas, pembangunan GAC IAIN Kota Metro mengakomodir beberapa ruangan, seperti ruang teater, ruang ganti, ruang transit, gudang, ruang rapat dan beberapa ruang tambahan. Seperti mushola, tangga difabel, ruang laktasi, kamar kecil atau toilet.

Pembangunan GAC IAIN Metro di Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur tersebut dibangun di atas lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi senilai Rp32 miliar ditambah pengadaan perlengkapan Rp4 miliar. Sehingga total anggarannya Rp36 miliar.

Saat Kupas Tuntas turun ke lokasi, Jumat (31/3/2021), belum seluruh bangunan GAC IAIN Metro selesai dibangun oleh kontraktornya, PT Unotamo Suryama. Bangunan yang sudah dibangun kondisinya mulai mengalami kerusakan akibat tidak terawat.

Di lokasi, wartawan bertemu dengan petugas satuan pengamanan (Satpam) yang khusus berjaga di kampus 2 IAIN Metro tersebut.

"Sudah ada izinnya belum mas, kalau belum tunggu dulu. Saya telepon pak Sutik dulu," kata Satpam itu.

Setelah itu, Satpam hanya mengizinkan wartawan memantau dan mengambil dokumentasi dari luar dengan alasan di dalam gedung banyak fasilitas kampus yang belum dikeluarkan.

"Silahkan mas, tapi jangan masuk ke dalam. Dari luar sini saja, banyak perabotan belum dikeluarin," ujar Satpam.

Pantauan wartawan, gedung GAC dibangun tiga lantai dalam bentuk melingkar, di sekitar bangunan dikelilingi pagar seng tinggi, belum seluruhnya selesai dibangun.

Pada atap bangunan paling atas masih berbentuk kerangka baja, tanpa genteng penutup. Sehingga saat turun hujan, air masuk ke dalam bangunan. Terdapat beberapa titik genangan air hujan dalam bangunan. Cat pada bangunan mulai kusam dan halaman tampak rimbun ditumbuhi rumput liar.



Sebagian plafon yang telah terpasang pada bangunan mulai jebol. Beberapa jendela bangunan belum terpasang kaca, sehingga tampak jelas isi dalamnya dari luar.

Wakil Rektor II IAIN Kota Metro, Muchtar Hadi saat dikonfirmasi mengatakan, GAC dibangunan menggunakan APBN bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Agama sebesar Rp36 miliar.

Muchtar Hadi menjelaskan, bangunan GAC dibiarkan begitu saja karena belum bisa digunakan. "Kondisi bangunannya sekarang memang begitu. Karena tidak rampung dikerjakan," kata Muchtar Hadi.

Ia menjelaskan, pekerjaan bangunan GAC mangkrak, karena tidak rampung dikerjakan oleh pemenang lelang. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan rekanan tidak merampungkan pembangunan GAC tersebut.

"Selama proses pelaksanaannya kami dan PPK. Kemudian melibatkan TP4D (Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat dan Daerah) Kejaksaan Negeri Lampung Timur. Tapi kenapa sampai tidak selesai, kami kurang tahu,” paparnya.

Muchtar melanjutkan, untuk kelengkapan administrasi bangunan senilai 32 miliar itu perizinannya sudah selesai.

"Izin sudah kami lengkapi semua. Pengalihan lahan, bangunan sudah ada sertifikatnya semua. Pokoknya sudah lengkap," tegasnya.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan GAC Kampus II IAIN Metro, Agus Hamdani, lelang proyek GAC dilakukan pada tahun 2018, dan dimenangkan oleh PT PT Unotamo Suryama dari Jakarta.

Kemudian lelang perencanaan dimenangkan PT Pola Data Consulting dan PT Mitra Plan sebagai pemenang lelang manajemen konstruksi.

"PT Uno (PT Unotamo Suryama) sebagai pemenang lelang tidak mampu menyelesaikan pengerjaan GAC. Jadi kami hanya membayar volume yang dikerjakan saja. Hitungan awal dulu sekitar 81 persen proses yang dikerjakan. Dan dibayarkan sebesar Rp25 miliar," ungkapnya.

Agus menerangkan, saat ini pihaknya berupaya melakukan usulan kelanjutan pembangunan GAC kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Untuk proses kelanjutan gedung itu kami mengusulkan ke Kementerian PU. Karena kalau mengusulkan ke Kementerian Agama tidak bisa, sebab pembangunan awalnya tidak selesai dikerjakan," ujar Agus.

Menariknya, meski bangunan fisik GAC belum rampung, PPK proyek tersebut sudah melakukan pengadaan meubelair, sebagai sarana prasarana penunjang kelengkapan fasilitas bangunan tersebut senilai Rp4 miliar.

Namun kata Agus, akibat pembangunan GAC yang mangkrak, objek barang atau fasilitas meubelair yang sudah dibelanjakan belum bisa digunakan, dan ditempatkan di Kampus I IAIN Metro. "Ada kursi, genset. Itu rata-rata pengadaannya lewat e-Catalog," ujar Agus. (*)

Berita ini sudah terbit di surat kabar harian kupas tuntas edisi cetak Senin, (5/4/2021).

Video KUPAS TV : KELILING OBJEK WISATA TULANG BAWANG BARAT, PENGUNJUNGNYA MENINGKAT PESAT

Editor :