• Senin, 21 April 2025

Konflik Internal Yayasan, 35 Satpam Universitas Malahayati Terancam Dipecat

Selasa, 08 April 2025 - 10.30 WIB
295

Indra Prabowo Satpam Unmal yang terancam dipecat. Foto: Paulina/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 35 satuan pengamanan (satpam) Universitas Malahayati, Bandar Lampung, terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat konflik internal di lingkungan yayasan yang menaungi perguruan tinggi tersebut.

Sekretaris Umum Yayasan Ahli Teknologi, Abdul Kadir, menyatakan bahwa PHK diberlakukan terhadap petugas keamanan yang tidak mematuhi instruksi dari kepengurusan yayasan saat ini.

"Kalau mereka tidak hadir selama beberapa hari, maka secara otomatis status pekerjaannya gugur," kata Abdul, Senin (7/4/2025).

Ia menambahkan bahwa surat pemberhentian telah dikirim kepada yang bersangkutan. "Suratnya sudah ada karena mereka tidak mematuhi. Kami ini pengurus yang sah," ujarnya.

Sementara itu, salah satu satpam, Indra Prabowo, menyayangkan tindakan sepihak tersebut. Ia mengatakan sudah bekerja selama 8 tahun, dan tidak pernah menerima teguran sebelumnya.

BACA JUGA: Rusli Bintang Gelar Pengukuhan Rektor di Tengah Konflik Yayasan Malahayati, Istri Sah Menolak Keras

"Kami hanya menjalankan tugas sesuai SOP. Tidak ada panggilan atau mediasi sebelumnya. Tiba-tiba keluar surat PHK dan kami dipaksa keluar," ungkap Indra.

Menurut Indra, dari 35 satpam yang terancam diberhentikan, beberapa telah bekerja selama lebih dari 20 tahun. Mereka kini menghadapi ketidakpastian ekonomi.

"Kami hanya karyawan. Kami tidak tahu-menahu soal konflik yayasan. Tapi sekarang kami yang harus menanggung risikonya," tegasnya.

BACA JUGA: Konflik Internal Yayasan Malahayati, BEM Sampaikan Aspirasi ke Kapolresta Bandar Lampung

Para satpam berharap yayasan memberi kepastian hukum dan kejelasan status kerja.

"Kami hanya ingin tetap bekerja untuk menghidupi keluarga," tutup Indra.

Persoalan ini juga memicu kekhawatiran di kalangan staf dan dosen kampus lainnya yang mulai mempertanyakan jaminan keamanan kerja mereka di tengah konflik struktural yayasan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak manajemen universitas terkait nasib para satpam yang terdampak. (*)