• Selasa, 08 April 2025

Rusli Bintang Gelar Pengukuhan Rektor di Tengah Konflik Yayasan Malahayati, Istri Sah Menolak Keras

Selasa, 08 April 2025 - 00.49 WIB
54

Rosnati Syech bersama anak-anaknya dan kuasa hukumnya untuk menyampaikan penolakan terhadap pengukuhan rektor. Foto: Paulina/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perseteruan dalam perebutan aset Yayasan Ahli Teknologi Bandar Lampung kian memanas hingga malam hari, Senin (7/4/2025).

Di tengah ketegangan, kubu Rusli Bintang menggelar pengukuhan rektor baru di Hotel Radisson pada sore harinya dan berencana mendeklarasikan hasil pengukuhan tersebut di area kampus Universitas Malahayati.

Kadir, yang mengklaim sebagai Sekretaris Umum Yayasan Ahli Teknologi Bandar Lampung, menyampaikan bahwa dirinya turut hadir mendampingi Ketua Yayasan Musa Bintang, Ismail Bintang, serta rektor terpilih Dr. Muhammad Farich, M.M dalam acara pengukuhan tersebut.

“Saya mendampingi Bapak Ketua Yayasan Musa Bintang, Bapak Ismail Bintang, dan rektor definitif yang telah resmi diangkat sore tadi di Hotel Radisson, yaitu Dr. Muhammad Farich, M.M, beserta jajaran. Kami mohon doa restu, dan kami juga telah menempuh jalur hukum dalam proses ini,” ujarnya.

Kadir juga meminta jajaran rektorat yang baru dikukuhkan untuk segera menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Malahayati.

Sementara itu, di saat pihak Rusli Bintang menggelar deklarasi, Rosnati Syech muncul bersama anak-anaknya dan kuasa hukumnya untuk menyampaikan penolakan terhadap pengukuhan rektor tersebut.

“Ibu Rosnati secara tegas menolak proses pengukuhan tersebut karena belum ada komunikasi lanjutan dengannya sebagai istri sah Rusli Bintang dan bagian dari yayasan ini secara historis,” jelas Jefri Manalu, kuasa hukum Rosnati.

Jefri menambahkan, kliennya membuka ruang dialog dengan Rusli Bintang dan telah menunggu kesempatan bertemu sejak siang. Namun hingga malam hari, Rusli Bintang tak kunjung hadir.

“Beliau adalah istri sah dari Pak Rusli Bintang, ibu dari anak-anaknya, dan ingin bertemu secara langsung. Namun sampai malam ini, Pak Rusli tidak juga datang,” tutur Jefri.

Ketegangan antara kedua belah pihak disebut-sebut tidak hanya berkaitan dengan penunjukan rektor, tetapi juga menyangkut kendali atas aset dan kepengurusan yayasan.

Situasi ini membuat lingkungan Universitas Malahayati semakin memanas, terlebih karena belum ada kesepakatan resmi antara pihak Rusli Bintang dan Rosnati Syech yang sama-sama mengklaim hak atas yayasan.

Konflik internal ini dikhawatirkan akan berdampak pada stabilitas pengelolaan kampus dan proses belajar mengajar.
Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari Rusli Bintang terkait keberatan yang disampaikan oleh Rosnati.

Pihak yayasan versi Rusli Bintang tetap melanjutkan proses administrasi kepemimpinan universitas meski dibayangi polemik hukum dan keluarga.

Kondisi ini dinilai memerlukan mediasi atau intervensi dari pihak berwenang agar tidak merugikan civitas akademika Universitas Malahayati secara keseluruhan. (*)