Konflik Internal Yayasan Malahayati, BEM Sampaikan Aspirasi ke Kapolresta Bandar Lampung

Presiden Mahasiswa Universitas Malahayati, Kamal, saat bertemu langsung dengan Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, di lingkungan kampus Universitas Malahayati, Senin (7/4/2025). Foto: Paulina/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Presiden Mahasiswa Universitas Malahayati, Kamal, bertemu langsung dengan Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, di lingkungan kampus Universitas Malahayati, Senin (7/4/2025) malam.
Pertemuan itu berlangsung dalam suasana terbuka dan membahas konflik internal di tubuh yayasan yang mengelola kampus tersebut.
Kamal menyampaikan bahwa konflik keluarga yang terjadi di internal yayasan telah menimbulkan keresahan di kalangan sivitas akademika, terutama mahasiswa.
Ia menekankan bahwa ketegangan di lingkup yayasan tidak boleh sampai merembet ke ranah akademik dan mengganggu kenyamanan belajar.
“Mahasiswa mulai merasa tidak nyaman. Kami sebagai perwakilan mahasiswa ingin memastikan bahwa kampus tetap menjadi ruang yang aman, netral, dan bebas dari konflik internal keluarga,” ujar Kamal di hadapan Kapolresta.
Dalam pertemuan itu, Kamal juga menyampaikan bahwa terdapat kekhawatiran terkait potensi intimidasi atau tekanan terhadap mahasiswa maupun dosen yang dianggap berpihak pada salah satu kubu dalam konflik yayasan tersebut. Menurutnya, hal semacam itu bisa merusak iklim demokrasi dan kebebasan akademik di kampus.
Baca juga : Rusli Bintang Gelar Pengukuhan Rektor di Tengah Konflik Yayasan Malahayati, Istri Sah Menolak Keras
Menanggapi hal itu, Kapolresta Bandar Lampung menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Ia memastikan bahwa aparat kepolisian akan bertindak profesional dan netral, tanpa memihak kepada siapa pun dalam konflik tersebut.
“Kami hanya sebagai pengaman. Kalau ada permintaan pengamanan, kami laksanakan. Tapi jangan libatkan polisi dalam konflik internal, karena kami netral,” tegas Kapolresta Alfret Jacob Tilukay dalam pertemuan tersebut.
Kapolresta juga meminta mahasiswa tidak ragu menyampaikan laporan jika terjadi hal-hal yang mengarah pada ancaman atau pelanggaran hukum.
“Kalau ada intimidasi, ancaman, atau pelanggaran, tolong sampaikan ke kami. Kami akan tangani sesuai prosedur,” tambahnya.
Kamal menegaskan bahwa posisi mahasiswa bersifat netral dan lebih mengedepankan kestabilan kampus.
“Kami tidak ingin terlibat dalam konflik internal. Fokus kami adalah menjaga kepentingan mahasiswa dan keberlangsungan kegiatan akademik,” katanya.
BEM Universitas Malahayati berencana terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian maupun pengelola kampus, agar konflik internal tidak sampai menimbulkan keresahan lebih luas. Mereka juga meminta pihak yayasan untuk menyelesaikan persoalan secara dewasa tanpa melibatkan lingkungan kampus.
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal untuk membangun komunikasi yang sehat antara mahasiswa dan aparat keamanan, demi memastikan kampus tetap menjadi ruang belajar yang damai, aman, dan terbebas dari konflik kepentingan keluarga. (*)
Berita Lainnya
-
Rusli Bintang Gelar Pengukuhan Rektor di Tengah Konflik Yayasan Malahayati, Istri Sah Menolak Keras
Selasa, 08 April 2025 -
Rektor Universitas Teknokrat Ajak Sivitas Akademika Jadi Pemimpin dan Kuasai Teknologi
Senin, 07 April 2025 -
Walikota Bandar Lampung Tinjau Langsung Arus Balik Lebaran di Pool Damri Tanjung Karang
Senin, 07 April 2025 -
64 Kecelakaan Terjadi di Lampung Selama Arus Mudik, 11 Orang Meninggal
Senin, 07 April 2025