• Minggu, 04 Mei 2025

GAK Erupsi, Warga di Pulau Sebesi Lampung Selatan Keluhkan Gangguan Pernafasan

Jumat, 15 Desember 2023 - 12.55 WIB
110

Warga Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, saat menyapu kotoran debu dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Warga Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), mengeluh gangguan pernafasan dampak debu erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

Dari video amatir berdurasi 48 detik yang diterima kupastuntas.co, tampak seorang warga setempat tengah menyapu debu dampak erupsi Gunung Anak Krakatau yang mengotori teras rumah.

Kepala Desa Tejang Pulau Sebesi, Syamsiar mengatakan, warganya menyampaikan keluhan mata perih hingga kesulitan bernafas paska terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Terasa sekali kalau malam, mata seperti kelilipan dan perih," kata Syamsiar, saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023).

Baca juga : Meningkat! Gunung Anak Krakatau Erupsi Lontarkan Abu Setinggi 1.000 Meter

Syamsiar menyebut, debu akibat erupsi Gunung Anak Krakatau menimbulkan gangguan kesehatan yang dirasakan oleh warga setempat. "Mengingat adanya debu dampak dari erupsi GAK yang tidak bagus untuk Kesehatan,” ungkapnya.

Syamsiar menambahkan, dirinya bersama perangkat desa telah menemui warga dan menyampaikan himbauan untuk menggunakan masker.

"Pemerintah Desa langsung memberikan imbauan kepada warga untuk menggunakan masker," terang Syamsiar.

Baca juga : Gunung Anak Krakatau Sering Erupsi, Kepala Pos Pantau: Tidak Terkait Ring of Fire

Salah seorang warga, Chandra (36) bahkan sempat mengabadikan saat-saat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang menimbulkan debu berterbangan.

"Debunya terasa sekali kalau sore, baik lagi jalan kaki atau berkendara terasa perih di mata,” cetus Chandra.

Baca juga : Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Lontarkan Kolom Abu Capai 700 Meter

Selain itu lanjut Chandra, debu hasil erupsi tersebut juga mengakibatkan warga mengalami gangguan pernapasan bahkan batuk.

"Mengganggu pernapasan dan juga menimbulkan batuk," ungkap Chandra.

Menilik laman magma.esdm.go.id, Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM RI, sepanjang 1 Januari hingga 15 Desember 2023, Gunung Anak Krakatau telah mengalami erupsi sejumlah 136 kali. (*)