Belum Dapat Respon Penanganan, UPTD KRL Pasang Patok Bambu Antisipasi Longsor Susulan
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Mengantisipasi adanya longsor susulan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebun Raya Liwa (KRL) memasang patok penahan tanah di sejumlah titik longsor. Hal itu dilakukan karena belum adanya respon pemerintah terkait penanganan longsor yang terjadi di KRL.
Kepala UPTD KRL, Khoirul Ummur mengatakan, pihaknya telah memasang patok bambu yang berfungsi sebagai tiang penyangga. Patok bambu tersebut diharapkan mampu meminimalisir adanya pergeseran tanah yang diakibatkan oleh curah hujan yang mulai terjadi.
"Sementara penanganan yang kita lakukan hanya sebatas ini karena sampai saat ini kita belum mengetahui kapan penanganan akan dilakukan terhadap titik longsor yang terjadi, jadi untuk antisipasi kita pasang patok penyangga menahan tanah agar tidak bergeser," kata dia, Jumat (8/12/2023).
Selain itu patok penyangga tersebut diharapkan mampu menahan debit air, sehingga ketika terjadi hujan bisa meminimalisir dampak terjadinya longsor susulan. Sebab dikhawatirkan apabila tidak segera ditangani akan memperburuk kondisi longsor saat ini.
Baca juga : Kerusakan Sebelumnya Belum Tertangani, Kebun Raya Liwa Lambar Kembali Longsor
Ia menjelaskan bahwa memasuki musim hujan saat ini pihaknya sangat teliti menghadapi segala situasi yang bisa saja terjadi. Hingga saat ini kata dia tidak ada longsor susulan ataupun longsor di titik lain yang terjadi. "Alhamdulilah sampai saat ini tidak terjadi longsor lagi," kata dia
Dirinya mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan respon dari pemerintah pusat terkait longsornya destinasi wisata terfavorit di Lampung Barat itu. Padahal kata dia pasca terjadinya longsor pihaknya langsung bersurat ke Kementerian.
"Waktu kejadian longsor kemarin kami langsung bersurat, namun sampai saat ini belum ada kabar yang kami terima. Belum ada respon secara lisan atau pun tulisan ke UPTD KRL atau ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," tegasnya.
Intensitas hujan yang tinggi mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sepekan terakhir mengakibatkan Kebun Raya Liwa (KRL) longsor panjang. Akibatnya kunjungan wisatawan kini dibatasi.
Baca juga : Longsor di Kebun Raya Liwa Pengaruhi Kunjungan Wisatawan, DLH Lambar Bakal Lapor Kementerian
Di lokasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Liwa, Khoirul Ummur mengatakan longsor tersebut terjadi, Selasa (28/11/2023) pagi. Intensitas hujan yang tinggi membuat tanah tak lagi kuat menahan tekanan.
Ia menyebut, longsor dengan panjang sekitar 80 meter itu bisa tambah parah apabila dibiarkan apalagi curah hujan masih tinggi. Terlebih kabupaten Lampung Barat juga dikenal sebagai wilayah yang sangat rawan terjadinya bencana.
"Longsor nya cukup parah, bahkan beberapa fasilitas ikut roboh seperti spot selfie, lampu taman dan terkoyak nya talud penahan longsor," kata dia kepada wartawan saat di kunjungi di KRL, Rabu (29/11/2023)
Khoirul begitu sapaan akrab Khoirul Umur menambahkan peristiwa longsor yang terjadi menambah deretan catatan persoalan destinasi wisata unggulan itu, sebab jauh sebelum itu, telah terjadi longsor namun di titik yang berbeda.
"Seperti yang kita ketahui bersama, tahun sebelumnya bangunan toilet, dinding gedung hingga pondasi penahan tanah yang nyaris amblas belum tertangani dan sekarang ditambah longsor yang cukup parah," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Digelar Serentak, Rekapitulasi Suara Tingkat Kecamatan di Lambar Ditarget Rampung Hari Ini
Jumat, 29 November 2024 -
Bawaslu Lambar Minta Warga Jangan Takut Laporkan Pelanggaran Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada
Kamis, 28 November 2024 -
Parosil-Hasnurin Menang Telak di Pilbup Lampung Barat 2024 Versi BPSN PDI-P
Kamis, 28 November 2024 -
Warga Temukan Surat Suara Tercoblos di TPS 02 Tugu Ratu Lampung Barat
Rabu, 27 November 2024