• Jumat, 18 Oktober 2024

Kerusakan Sebelumnya Belum Tertangani, Kebun Raya Liwa Lambar Kembali Longsor

Rabu, 29 November 2023 - 10.50 WIB
245

Keadaan Kebun Raya Liwa Longsor. Rabu, (29/11/2023). Foto: Iwan/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Intensitas hujan yang tinggi mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sepekan terakhir mengakibatkan Kebun Raya Liwa (KRL) longsor panjang.

Dilokasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kabun Raya Liwa, Khoirul Ummur mengatakan longsor tersebut terjadi pada Selasa pagi (28/11/2023).

Ia menyebut, longsor dengan panjang sekitar 80 meter itu bisa tambah parah apabila dibiarkan apalagi curah hujan masih tinggi.

"Longsor nya cukup parah, bahkan beberapa Fasilitas ikut roboh seperti spot selfie, lampu taman dan terkoyak nya talud penahan longsor," kata Khoirul. Rabu, (29/11/2023).

Dikatakan Khoirul, begitu sapaan akrab Khoirul Umur, persoalan satu belum saja terselesaikan, muncul lagi persoalan lain yang sama-sama terjadi saat intensitas hujan tinggi.

"Seperti yang kita ketahui bersama, tahun sebelumnya bangunan toilet, dinding gedung hingga pondasi penahan tanah yang nyaris amblas belum tertangani dan sekarang ditambah longsor yang cukup parah," ujarnya.

Mengenai longsor yang baru terjadi lanjut Khoirul, pihaknya sudah bersurat resmi kepada pemerintah daerah yang bunyinya pemberitahuan dan permintaan penanganan.

"Mungkin semua pihak sudah mengetahui, seperti BPBD, BPKD, dinas PU termasuk pak bupati karena surat kita kirim ke semua. Dan mudah-mudahan segera ada penanganan," ungkapnya.

Ditambahkan Khoirul, untuk penanganan sementara pihaknya memasang garis pembatas dari tali plastik agar pengunjung tidak mendekat disekitar lokasi longsor, pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Padang Priyo Utomo mengatakan penanganan kerusakan fasilitas KRL tidak bisa hanya dilakukan dengan penanganan darurat saja.

"Harus dilakukan penanganan secara permanen sehingga dibutuhkan kajian teknis yang mendalam karena kerusakannya cukup banyak dan parah," kata Padang, begitu sapaan Padang Priyo Utomo ketika itu. (*)

Editor :