Belum Padam, Kebakaran TPA Bakung Telah Habiskan 1 Juta Liter Air

pemadaman di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bakung Teluk Betung Barat (TBB) Kota Bandar Lampung, Senin (16/10/2023). Foto: Yudi/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 1 juta liter air sudah dihabiskan dalam proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bakung Teluk Betung Barat (TBB) Kota Bandar Lampung, namun kebakaran tak kunjung henti.
Pantauan Kupatuntas.co di lokasi TPA Sampah Bakung TBB masih tampak unit mobil pemadam kebakaran yang lalu lalang membawa ribuan Liter air guna memadamkan kobaran kecil api yang masih menjalar.
Asap yang ditimbulkan pasca kebakaran hebat beberapa hari yang lalu menyebabkan kebulan asap masih menyelimuti TPA Sampah Bakung tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan mengatakan, pihaknya telah menghabiskan 200 tangki mobil Damkar dengan kapasitas 5.000 Liter.
"Sudah terhitung 4 hari kebakaran TPA terjadi, kita sudah menghabiskan sebanyak 200 tangki air, kalau ditotal 1 Juta liter," kata Antoni, saat ditemui di Lokasi TPA Bakung, Senin (16/10/2023).
Baca juga : Kebakaran Sampah TPA Bakung Sudah 3 Hari, Titik Api Meluas
Saat dimintai keterangan terkait kendala yang menjadi penyebab api tak kunjung padam, antoni mengatakan kurangnya alat berat yang digunakan untuk mengeruk tumpukan sampah yang terbakar .
"Alat berat yang diturunkan kurang, jadi kita berusaha memadamkan api yang berada di lapisan atas, namun api yang sudah menjalar hingga ke bawah tumpukan sampah tidak bisa di jangkau," katanya
Sehingga keberadaan alat berat sangat berpengaruh untuk membantu dan menyuplai proses pemadaman, sebab sejak hari pertama yakni pada Jumat lalu sudah hampir mencapai 5 Hektar tumpukan sampah yang terbakar.
Baca juga : TPA Bakung Terbakar, Walhi Lampung: Akibat Pengelolaan yang Buruk
Sampah yang terbakar juga didominasi oleh sampah-sampah plastik yang mudah terbakar, dan mudah menjalar, ditambah kondisi angin yang cukup kencang, sehingga proses pemadaman pun sangat sulit dan memakan waktu yang cukup lama.
"Sampah-sampah ini juga kan ada gas metananya, jadi kalau kita siram lapisan atas nya, di bawah tidak kena, sehingga memang harus dibutuhkan tambahan alat berat untuk membantu memngeruk bagian bawah tumpukan sampah," ujarnya.
Pasca kebakaran hebat beberapa hari lalu, Antoni Menyampaikan, pihaknya mengerahkan setidaknya 6 unit mobil damkar dan 51 orang anggota pemadam perhari guna meminimalisir terjadinya perambatan api ke tumpukan sampah lain.
Guna mengantisipasi terjadinya penjalaran api ketumpukan sampah lain, pihak pemadam kebakaran masih melakukan penyisiran, juga mengantisipasi agar api tidak menjalar ke luar area TPA Bakung.
Sementara warga setempat tidak jauh dari area TPA Bakung, Sutikno (59) berharap proses pemadaman dipercepat, sehingga kebulan asap juga tidak lagi menggangu.
"Udara sekitar sini tercemari, sudah mulai kerasa engap, lebih-lebih kalau pagi sesak napas saya, di tambah sampah berbahaya untuk kesehatan warga sekitar sini," kata Sutikno.
"Harus segera dibenahi, apalagi ini musim kemarau, kebakaran dimana mana, kesehatan orang terancam, kebakaran lahan aja bahaya untuk kesehatan, apa lagi ini sampah yang terbakar," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Kelistrikan Bali, Seluruh Pelanggan Kembali Menyala
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Petani Singkong Lampung Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Sinergi Pemprov Lampung dan BRI Regional Office Bandar Lampung Resmi Luncurkan Program Pemutihan Kendaraan 2025
Sabtu, 03 Mei 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia dan SMKN 4 Bandar Lampung Jalin Kerja Sama Tingkatkan Mutu Pendidikan
Sabtu, 03 Mei 2025