• Sabtu, 27 Juli 2024

2 Bulan Warga Lewat Persawahan, Jembatan Penghubung Pekon Teba Bunuk Tanggamus Akhirnya Dibangun

Minggu, 13 Agustus 2023 - 19.56 WIB
120

Warga bergotong royong membuat jembatan darurat, Minggu (13/8/2023). Foto: Sayuti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Dua bulan pasca putusnya jembatan penghubung antar Pekon Teba Bunuk dan Tanjung Agung, Kecamatan Kotaagung Barat, Kabupaten Tanggamus, akibat diterjang banjir pada Kamis (29/6/2023), warga bergotong royong membuat jembatan darurat agar warga kembali bisa beraktivitas.

Pembuatan jembatan darurat dari kayu dan bambu pada Minggu (13/8/2023) ini dimotori Kepala Pekon Teba Bunuk Selamat Putra Yadin, dan mendapat dukungan dari BPBD Tanggamus, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), dan elemen masyarakat lain.

Pekon Teba Bunuk, Selamat Putra Yadin mengungkakan, jembatan lama yang menghubungkan Dusun Induk dengan Dusun Tulung Beliung di seberang sungai dan Pekon Tanjung Agung ini putus akibat diterjang banjir dua bulan yang lalu.

Dampaknya aktivitas masyarakat seperti petani, nelayan dan pelajar Pekon Tebak Bunuk dan Tanjung Agung terganggu. Masyarakat juga harus memilih jalan memutar yang jaraknya hingga 3 kilometer.

Baca juga : Tanggul Jebol, Banjir Lumpur Genangi Beberapa Desa dan Akses Jalinbar Tanggamus

"Sungai saat banjir atau laut pasang sungai di atas jembatan ini tidak bisa dilalui, sehingga masyarakat harus memutar jauh lewat pasar Wonosobo atau lewat area persawahan tembus di Pekon Negara Batin," ungkap Selamat.


Dikatakan Selamat, jembatan ini juga merupakan akses terdekat satu-satunya yang digunakan sejumlah warga Kecamatan Kotaagung Barat dan Wonosobo menjual hasil bumi dan ikan ke Pasar Kotaagung.

"Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat terutama BPBD dan RAPI Tanggamus, serta elemen masyarakat lainnya yang sudah bahu-membahu membuat jembatan darurat ini," kata dia.

Baca juga : Banjir Bandang di Semaka Tanggamus, 1.177 Rumah Terendam dan 4 Titik Jalan Tak Bisa Dilalui

Sementara Kabid Kedarutan dan Logistik BPBD Tanggamus, Cahyo Adi Nugroho mengatakan, pembuatan jembatan darurat antara dua pekon tersebut sifatnya mendesak karena sangat vital dan jadi akses utama untuk jalur perekonomian, jalur pendidikan, kesehatan, pertanian dan nelayan.

"Kami akan melaksanakan secara kontinyu satu kali 24 jam karena sifat nya segera dalam hal penanganan darurat," terangnya.

Baca juga : Warga Sampang Turus Tanggamus Masih Terisolir Pasca Hanyutnya Jembatan Darurat

Pembangunan jembatan darurat ini disambut gembira oleh warga. Pasalnya selama beberapa bulan pasca jembatan utama putus membuat aktivitas mereka terganggu.

Dedi, warga setempat mengaku sangat kesulitan Apabila terjadi banjir karena ketika jembatan putus ia harus menunggu berhari-hari untuk bisa melewati jalur tersebut.

"Anak-anak sekolah pun terganggu, kalau sungai banjir ya pada libur sekolah, karena sungai meluap dan berarus deras," terangnya.

"Alhamdulillah ini sudah dibuat jembatan darurat. Kami berharap Pemkab Tanggamus membangun jembatan yang lebih bagus lagi, " harapnya. (*)


Video KUPAS TV : Revitalisasi Pasar Gintung, Dinas Perdagangan Mulai Mendata Pedagang