• Jumat, 18 Oktober 2024

Hari Keempat WSL Krui Pro, Sejumlah Peselancar Indonesia Gagal Melaju ke Babak 16 Besar

Kamis, 15 Juni 2023 - 16.27 WIB
123

Peselancar wanita Indonesia pada kategori Women's QS 5000 Lidia Kato. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Memasuki hari keempat penyelenggaraan World Surfing League (WSL) Krui Pro QS 5000 tahun 2023 di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, sejumlah peselancar asal Indonesia harus terhenti perjalanan nya di babak 32 besar karena kalah perolehan poin dari peselancar negara lainnya.

Peselancar asal Indonesia yang dipastikan gagal melaju ke babak 16 besar diantaranya peselancar wanita Indonesia pada kategori Women's QS 5000 Lidia Kato dan Taina Izquierdo, masing-masing dari mereka harus mengakui keunggulan peselancar pesaing nya karena kalah dalam perolehan point pada saat menaklukkan ombak.

Lidia Kato harus terhenti pada heat kedua dengan perolehan poin 6.64 berada di posisi keempat dari para pesaingnya yang berasal dari negara lain. Sedangkan Taina Izquierdo harus terhenti pada heat kelima dengan perolehan poin 5.07 berada di posisi ketiga dari para pesaingnya yang juga berasal dari negara lain.

Sedangkan untuk kelas Men's Junior ada sejumlah atlet peselancar asal Indonesia yang berhasil mengamankan tiket untuk melaju ke babak 16 besar diantaranya Varun Tanjung, Dhany Widianto, Western Hirst dan Rajo Saputra, sedangkan untuk Joi Made Satriawan masih harus berjuang untuk bisa menyusul keempat rekan nya ke 16 besar.

BACA JUGA: Hari Ketiga WSL Krui Pro 2023, Dua Atlet Indonesia Maju ke Babak 32 Besar

Pada babak 16 besar Varun Tanjung dan Dhany Widianto harus bersaing pada heat pertama bersama dua peselancar asal Jepang Tenshi Iwami dan Ippo Suzuki, sedangkan Western Hirst dan Rajo Saputra akan bertanding pada heat kedua dan akan bersaing dengan peselancar asal Jepang lainnya Taki Kanazawa dan Monnojo Yahagi.

Peselancar Women's asal Indonesia Lidia Kato saat di minta keterangan mengaku tidak mengalami kendala pada saat menaklukkan ombak ganas Tanjung Setia, hanya saja keberuntungan belum berpihak kepada nya sehingga ia belum bisa menampilkan kemampuan terbaiknya untuk memenangkan pertandingan.

"Sebenarnya tidak ada kendala hanya saja saya kurang beruntung mendapatkan ombak dan belum bisa memberikan hasil terbaik saya hari ini, tapi saya tidak patah semangat karena masih ada satu tiket di kelas junior untuk saya ikuti pada pertandingan besok dan saya optimis bisa mengamankan tiket hingga babak final," kata dia.

BACA JUGA: WSL Krui Pro QS 2023, Fadjar Utomo: Pengungkit Pariwisata dan Geliat Ekonomi Kreatif

Sementara itu Sekjen PB Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Tipi Jabrik sebelumnya mengatakan bahwa penilaiannya terhadap perolehan poin para peserta dilihat dari bagaimana manuver yang dilakukan. Semakin ekstrem manuver yang dilakukan semakin tinggi poin yang akan didapatkan peserta.

"Jadi dari sekian banyak ombak yang mereka dapati hanya dua yang terbaik yang akan kita akumulasikan menjadi poin mereka dan dilihat juga seberapa panjang mereka bisa memanfaatkan ombak yang di dapat untuk mendapatkan poin dengan akselerasi yang di tampilkan," pungkasnya. (*)