Hari Keempat WSL Krui Pro, Sejumlah Peselancar Indonesia Gagal Melaju ke Babak 16 Besar
Kupastuntas.co, Pesisir
Barat - Memasuki hari keempat penyelenggaraan World Surfing League (WSL) Krui
Pro QS 5000 tahun 2023 di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan,
sejumlah peselancar asal Indonesia harus terhenti perjalanan nya di babak 32
besar karena kalah perolehan poin dari peselancar negara lainnya.
Peselancar asal
Indonesia yang dipastikan gagal melaju ke babak 16 besar diantaranya peselancar
wanita Indonesia pada kategori Women's QS 5000 Lidia Kato dan Taina Izquierdo,
masing-masing dari mereka harus mengakui keunggulan peselancar pesaing nya
karena kalah dalam perolehan point pada saat menaklukkan ombak.
Lidia Kato harus
terhenti pada heat kedua dengan perolehan poin 6.64 berada di posisi keempat
dari para pesaingnya yang berasal dari negara lain. Sedangkan Taina Izquierdo
harus terhenti pada heat kelima dengan perolehan poin 5.07 berada di posisi
ketiga dari para pesaingnya yang juga berasal dari negara lain.
Sedangkan untuk kelas
Men's Junior ada sejumlah atlet peselancar asal Indonesia yang berhasil
mengamankan tiket untuk melaju ke babak 16 besar diantaranya Varun Tanjung,
Dhany Widianto, Western Hirst dan Rajo Saputra, sedangkan untuk Joi Made
Satriawan masih harus berjuang untuk bisa menyusul keempat rekan nya ke 16
besar.
BACA JUGA: Hari
Ketiga WSL Krui Pro 2023, Dua Atlet Indonesia Maju ke Babak 32 Besar
Pada babak 16 besar
Varun Tanjung dan Dhany Widianto harus bersaing pada heat pertama bersama dua
peselancar asal Jepang Tenshi Iwami dan Ippo Suzuki, sedangkan Western Hirst
dan Rajo Saputra akan bertanding pada heat kedua dan akan bersaing dengan
peselancar asal Jepang lainnya Taki Kanazawa dan Monnojo Yahagi.
Peselancar Women's asal
Indonesia Lidia Kato saat di minta keterangan mengaku tidak mengalami kendala
pada saat menaklukkan ombak ganas Tanjung Setia, hanya saja keberuntungan belum
berpihak kepada nya sehingga ia belum bisa menampilkan kemampuan terbaiknya
untuk memenangkan pertandingan.
"Sebenarnya tidak
ada kendala hanya saja saya kurang beruntung mendapatkan ombak dan belum bisa
memberikan hasil terbaik saya hari ini, tapi saya tidak patah semangat karena
masih ada satu tiket di kelas junior untuk saya ikuti pada pertandingan besok
dan saya optimis bisa mengamankan tiket hingga babak final," kata dia.
BACA JUGA: WSL
Krui Pro QS 2023, Fadjar Utomo: Pengungkit Pariwisata dan Geliat Ekonomi
Kreatif
Sementara itu Sekjen PB
Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Tipi Jabrik sebelumnya mengatakan
bahwa penilaiannya terhadap perolehan poin para peserta dilihat dari bagaimana
manuver yang dilakukan. Semakin ekstrem manuver yang dilakukan semakin tinggi
poin yang akan didapatkan peserta.
"Jadi dari sekian
banyak ombak yang mereka dapati hanya dua yang terbaik yang akan kita
akumulasikan menjadi poin mereka dan dilihat juga seberapa panjang mereka bisa
memanfaatkan ombak yang di dapat untuk mendapatkan poin dengan akselerasi yang
di tampilkan," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Rekreasi Siswa PAUD Berujung Bencana, Dua Bocah Terseret Ombak Pantai Ilahan Pesibar, Satu Meninggal Dunia
Sabtu, 23 November 2024 -
Ardjuno Gelar Dzikir Shalawat dan Kidung Dakwah di Dua Daerah, Arinal: Jantung Anak Saya Bagian dari Krui, Saya Janji Akan Membangun Pesisir Barat
Kamis, 21 November 2024 -
Didukung Tokoh Sai Batin dan Bali, Arinal Djunaidi Targetkan Pesibar Jadi Pusat Perikanan Dunia
Kamis, 21 November 2024 -
Diguyur Hujan Deras, Tanah Longsor Tutup Badan Jalan di Lemong Pesibar
Kamis, 21 November 2024