• Jumat, 19 April 2024

Terima Uang Rp330 Juta, Dekan Teknik Unila Simpan di Atas Loteng Rumah

Rabu, 30 November 2022 - 17.41 WIB
571

Dekan Fakultas Teknik Unila, Helmy Fitriawan. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dekan Teknik Unila, Helmy Fitriawan akui terima uang cash sebesar Rp330 juta dari Ketua Senat Unila M. Basri dan disimpan di atas loteng rumah selama 40 hari.

Hal tersebut terungkap saat Dekan Fakultas Teknik Unila, Helmy Fitriawan menjadi saksi untuk terdakwa suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila, Andi Desfiandi di Ruang Bagir Manan, Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Tanjungkarang. Rabu (30/11/2022).

Helmy menceritakan uang tersebut diberikan langsung oleh M. Basri di ruang kerjanya pada Juli 2022, dimana M. Basri menyodorkan langsung sejumlah uang yang diletakan di atas meja kerja. Uang itu pun disebut M. Basri sebagai "uang perjuangan".

Baca juga : Sidang Suap PMB Unila, Karomani Tiba Dengan Tangan Terborgol

Baca juga : Karomani Sebut Mendag Zulkifli Hasan Titip Keponakan Masuk Unila

"Kemudian uang itu saya bawa ke rumah. Takut, karena ruang kerja saya terbuka, siapa saja bisa masuk," ujar Helmy.

Lalu, JPU KPK bertanya kembali, apakah saksi Helmy mengetahui uang tersebut uang apa dan berapa jumlahnya?.

Helmy pun menjawab tak mengetahui uang itu soal apa dan dari mana. Helmy mengaku baru tahu jumlah uangnya sebesar Rp 330 juta setelah ditemukan oleh KPK dan dihitung bersama KPK. Dimana, uang itu disimpan di atas loteng rumah dan sejak diterima kurang lebih 40 hari, saksi Helmy tak pernah menyentuh uang tersebut.

Baca juga : Dengan Mata Berkaca-kaca Karomani Peluk Anaknya dan Serahkan Buku Tabungan

BACA JUGA: Praktik Titip Calon Mahasiswa Unila Sejak Karomani Menjabat, Terjadi Juga di Jalur Nonmandiri

"Pak Basri hanya menyebut uang tersebut untuk perjuangan. Kemungkinan ada kaitan peran saya dengan PMB. Saya mau menolak juga tidak bisa karena beliau sudah pergi dari ruangan saya," ujar Helmy.

Saat persidangan, Helmy pun mengaku baru sekali menerima uang terkait SMMPTN.

"Cuma sekali itu. Terkait SMMPTN (jalur mandiri) tidak ada uang lagi. Dari Budi Sutomo, Mualimin, Karomani, dan Heryandi tidak pernah kasih uang," pungkasnya. (*)