• Rabu, 27 November 2024

Geram, Kapolresta Bandar Lampung Pastikan Pelajar Terlibat Tawuran Akan Dikeluarkan dari Sekolah

Selasa, 13 September 2022 - 13.50 WIB
253

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto saat beri arahan kepada ratusan pelajar yang diamankan. Foto : Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Maraknya geng motor dan aksi tawuran hingga balapan liar membuat banyak pihak geram, salah satunya Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto. Hal tersebut lantaran aktivitas tersebut sangat meresahkan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Selasa (13/9/2022).

Atas hal tersebut, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto pastikan kedepannya para pelajar yang terlibat tawuran dan terindikasi geng motor akan dikeluarkan dari sekolah dan diblacklist di seluruh sekolah yang ada di Bandar Lampung baik swasta maupun negeri.

Hal tersebut disampaikannya di Halaman Mapolresta Bandar Lampung sesuai memberikan arahan kepada ratusan pelajar yang diamankan karena terindikasi geng motor dan diduga akan melakukan tawuran.

BACA JUGA: Diduga Hendak Tawuran, Ratusan Remaja dan Sejumlah Sajam serta Miras Diamankan Polisi di Bandar Lampung

Bukan sebuah wacana dan ancaman belaka, Ino menjelaskan sanksi tegas tersebut sudah dibicarakan dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota Bandar Lampung serta guru-guru dan kepala sekolah yang ada di Bandar Lampung.

"Nanti akan kita konsep narasinya, tentunya apabila mereka melakukan tindakan serupa akan dikeluarkan dari sekolah dan dipastikan kalau dia sekolah di Bandar Lampung, tidak akan diterima baik itu negeri maupun swasta," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan agar menjadi efek jera kepada siswa-siswa yang ada di Bandar Lampung dan akan dijadikan parameter kedepannya.

BACA JUGA: Sambil Berlinang Air Mata, Ratusan Pelajar yang Terjaring Razia Sujud Cium Kaki Orangtua

 "Supaya tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif seperti ini mengganggu keamanan dan ketertiban," ucapnya.

Selain sanksi tegas tersebut, pihaknya juga sudah rutin melaksanakan kegiatan Preemtif seperti mendatangi sekolah-sekolah dan mensosialisasikan himbauan-himbauan kepada para siswa.

"Kita sudah jauh-jauh hari melakukan kegiatan Preemtif artinya mendatangi sekolah, mensosialisasikan seperti kita sebagai pembina upacara datang ke sekolah menyampaikan himbauan-himbauan mengajak kepada seluruh siswa-siswa untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak produktif seperti ini," jelasnya.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada seluruh orangtua siswa agar selalu memantau aktivitas anaknya karena orangtua mempunyai peran besar dalam mendampingi dan membentuk karakter anaknya.

"Karena mereka tugasnya hanya satu yaitu belajar, kalau dia mau membantu orang tua, ya silakan tapi jangan mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat," pungkasnya. (*)