• Jumat, 26 April 2024

Sambil Berlinang Air Mata, Ratusan Pelajar yang Terjaring Razia Sujud Cium Kaki Orangtua

Selasa, 13 September 2022 - 13.10 WIB
190

Salah satu pelajar bersujud meminta maaf pada orangtuanya di Mapolresta Bandar Lampung karena terjaring razia polisi. Foto : Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ratusan pelajar yang diamankan polisi karena diduga hendak melakukan tawuran bersujud di telapak kaki orang tua masing-masing, mereka menyesali perbuatannya dan meminta maaf. Selasa (13/9/2022).

Ratusan pelajar tersebut langsung bersujud selepas diberikan arahan oleh Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto di lapangan tenis Mapolresta Bandar Lampung.

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, tampak ratusan pelajar itu bersujud sambil berlinang air mata dan isak tangis pun pecah antara orangtua dan anaknya.

Banyak para orangtua yang tak menyangka jika anaknya ternyata terlibat indikasi geng motor dan diduga hendak melakukan tawuran.

"Mau jadi apa kamu? Tidak kasihan sama bapak, kecewa bikin malu keluarga saja," kata salahsatu orangtua murid yang enggan disebutkan namanya.

BACA JUGA: Diduga Hendak Tawuran, Ratusan Remaja dan Sejumlah Sajam serta Miras Diamankan Polisi di Bandar Lampung

Menyesali perbuatannya salah dan buat malu keluarga, sang anak pun tak henti-hentinya bersujud di telapak kaki sang ayah sambil memohon ampun dan meminta maaf karena telah membuat malu dan kecewa.

Saat dimintai keterangan, sang ayah pun tak menyangka kejadian itu bisa terjadi karena si anak berpamitan ingin keluar untuk merayakan ulang tahun sekolah.

"Pamitnya keluar mau rayakan ulang tahun sekolah," ucapnya.

Sementara itu, salahsatu orang tua siswa dari Metro, Eka merasa kaget anaknya terjaring oleh polisi karena terindikasi geng motor.

"Bilangnya sih pamit mau main, tapi anakku tidak ikut geng-geng motor gitu kok, anak saya anak baik-baik. Ini kebetulan aja terjaring kek gini, kok bisa kayak gini, ibu aja kaget," ujarnya.

Sementara itu, sang anak Tito mengaku ke kafe hanya untuk pergi ngopi saja dan sudah berada di kafe sejak jam 08.00 malam.

"Cuma ngopi doang semalam itu, gatau kalau ada razia, tidak ada yang ngajak," pungkasnya. (*)