Para Rektor di Lampung Sayangkan Karomani Terkena OTT KPK

Suasana Gedung Rektorat Universitas Lampung, Sabtu (20/8/2022) sore. Foto: Muhaimin/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tertangkapnya Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Karomani pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (20/8/2022) dini hari membuat beberapa rektor di Lampung menyampaikan tanggapannya.
Salah satunya Rektor dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha yang menyampaikan, agar tetap khusnudzon kepada apa yang terjadi, sambil tetap menunggu hasil keputusan yang dikeluarkan oleh KPK.
"Semoga itu suatu kekeliruan barang kali ya. Mudah-mudahan tidak seperti yang diberitakan," kata Nyoman, saat dihubungi kupastuntas.co, Sabtu (20/8/2022) sore.
Nyoman juga menyampaikan, apabila memang benar terjadi maka ia berharap hal yang sama agar tidak terjadi kepada dirinya.
"Semoga Allah SWT selalu membimbing, dengan asas kepatuhan, kepatutan, dan aturan norma agama," ucapnya.
Baca juga : Rektor Hingga Pejabat Kena OTT KPK, Jubir Unila Pastikan Kegiatan Kampus Berjalan Normal
Dirinya sangat prihatin dengan hal tersebut, apabila benar terjadi maka ini merupakan aib dan mencoreng terutama bagi dunia pendidikan.
"Di ranah pendidikan kita harus memberikan contoh hal-hal yang benar, hal-hal yang baik," tandasnya.
Ia juga mengingatkan, untuk sama-sama saling mengingatkan dalam menjalankan kebijakan apa itu pengelolaan anggaran, juga hal yang lain mengelola kampus, menjalankan Tri Darma.
"Mari kita sama-sama mematuhi dengan sepatuh-patuhnya aturan perundang-undangan hukum yang berlaku, lebih penting lagi norma agama. Karena apa yang kita lakukan akan menanggung akibatnya di dunia dan akhirat," pungkasnya.
Baca juga : Rekam Jejak Karomani, Hampir 4 Tahun Jabat Rektor Unila Harta Kekayaan Tambah Rp 1 Miliar
Sementara Rektor IIB Darmajaya, Firmansyah mengatakan, hal ini merupakan momentum untuk reformasi kampus Unila secara menyeluruh.
"Padahal perguruan tinggi benteng terakhir mencetak generasi penerus bangsa," kata Firmansyah, saat dihubungi kupastuntas.co, Sabtu (20/8/2022) malam.
Menurutnya, kebijakan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri ini terbukti rawan terjadinya penyimpangan seperti ini.
"Kalau lihat kasus ini perlu untuk dipertimbangkan jalur mandiri. Cukup untuk SNMPTN, undangan dan SBMPTN saja," jelasnya.
Ia pun pernah mengingatkan dengan jumlah mahasiswa sarjana yang terlalu banyak, menurutnya Unila bisa fokus di research university.
"Prof. Kalau bisa Unila jadi research university, fokus pada pengembangan strata magister dan doktoral," katanya saat mengingatkan Prof. Karomani beberapa waktu lalu.
ia juga berpesan, semoga kejadian ini menjadi pelajar bagi kita semua untuk hati-hati dalam mengemban amanah. (*)
Video KUPAS TV : Rumah Mewah Tersembunyi Milik Rektor Unila Yang Terkena OTT KPK
Berita Lainnya
-
Ketua AMPPSI Temui DPR dan Kemendag, Desak Pemerintah Segera Hentikan Impor Tapioka
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Teknokrat Indonesia Raih Medali Emas di ISAAC Newton Competition 2025
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Dosen Teknokrat Latih Guru Terapkan Permainan Edukasi untuk Pembelajaran Mendalam di SMAN 1 Sumberejo Tanggamus
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Target 6 Bulan, Bandara Radin Inten II Wajib Layani Penerbangan Internasional
Jumat, 15 Agustus 2025