• Minggu, 04 Mei 2025

Dewan Pers Ingatkan Pentingnya Wartawan Memverifikasi Berita

Rabu, 24 November 2021 - 20.09 WIB
257

Anggota Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Periode 2019-2022, Agung Dharmajaya. Foto: Lucky/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Dewan Pers yang juga Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, M. Agung Dharmajaya, kembali berpesan kepada semua wartawan akan pentingnya melakukan verifikasi pemberitaan sebelum dibagikan kepada para pembaca.

Hal tersebut disampaikan oleh Agung, usai ramainya pemberitaan yang bersumber dari video viral yang memperlihatkan pertengkaran ibunda anggota DPR RI Arteria Dahlan dengan seorang wanita muda yang mengaku istri jendral bintang 1 dan anak dari seorang jenderal bintang 3.

"Beberapa hari yang lalu ada kejadian di Bandara Soekarno-Hatta dimana ibunda Arteria Dahlan berselisih paham dengan seorang ibu yang mengaku istri perwira bintang 1 dan anak dari perwira bintang 3," kata Agung, saat dimintai keterangan, Rabu (24/11/2021).

Baca juga : Dewan Pers Tidak Hanya Melindungi Kebebasan Pers, Tapi Juga Kredibilitas Berita

Ia melanjutkan, usai video perselisihan tersebut viral wanita yang diketahui bernama Anggiat Pasaribu tersebut meminta bantuan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk menyelesaikan masalahnya dengan Arteria Dahlan karena mereka berasal dari satu partai yaitu PDIP.

"Kemudian Ketua DPRD diwawancarai oleh media dan yang menghubungi dia adalah Brigjen TNI Mohammad Zamroni. Dari cerita itu teman-teman media menulis dan mengutip namun media tidak meminta konfirmasi kepada Brigjen Zamroni yang katanya mantan Dandim Jakarta Pusat," lanjutnya.

Baca juga : Pendataan Media dan Kompetensi Wartawan Dinilai Penting untuk Melihat Kualitas Berita

Lantaran media tidak melakukan verifikasi yang kemudian menyebabkan ketidakseimbangan berita tersebut, terdapat pihak yang merasa dirugikan baik dari segi kehidupan sosial maupun kehidupan pribadinya.

"Ketika mencari di internet nama Zamroni memang ada dua dan semua sama-sama bintang 1. Tapi pak Zamroni yang tidak tahu apa-apa ini merasa keberatan karena nama dan fotonya di catut yang tentunya berdampak pada kehidupan pribadinya dan sosialnya," terangnya.

Pada kesempatan tersebut, ia mengaku jika merasa prihatin. Karena saat ini banyak media yang menulis pemberitaan tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu di lapangan.

"Ini adalah berita pelanggaran kode etik. Saya prihatin karena banyak sekali media yang melakukan kesalahan. Seolah-olah yang buat satu orang dan semua Copas, hanya ganti foto dan sedikit ditambah kata-kata," tegasnya.

Ia menambahkan, sudah menjadi prinsip dan kewajiban wartawan untuk melakukan verifikasi agar karya yang dihasilkan dapat berimbang dengan tetap berpedoman kepada kode etik jurnalistik.

"Prinsip dasar tidak bisa ditawar saat membuat berita ketentuan bakunya adalah kode etik jurnalistik. Tidak bisa orang membuat berita tanpa keberimbangan dan konfirmasi. Jadi ini sangat memprihatinkan," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : MELINDUNGI MASYARAKAT DARI MEDIA MASSA TANPA VERIFIKASI