Begini Tanggapan Pengamat Terkait Kelangkaan Kontainer di Lampung
Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik yang juga Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung, Syahril Daud. Foto: Doc/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Ekonomi dari Universitas Bandar Lampung (UBL), Syahril Daud meminta kepada pemerintah daerah untuk mencarikan solusi terkait dengan Kelangkaan kontainer yang dikeluhkan oleh eksportir asal Lampung.
Ia menilai jika kelangkaan kontainer terus berlangsung lama hal tersebut akan berdampak pada kenaikan tarif kontainer serta berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi yang ada di Lampung.
Baca juga : Pengusaha Keluhkan Terbatasnya Jumlah Kontainer Hingga Tingginya Biaya Ekspor
"Kelangkaan kontainer ini besar sekali dampaknya khusunya terhadap perekonomian baik daerah maupun nasional. Maka pemerintah daerah harus sesegera mungkin mencairkan solusinya seperti apa," kata dia saat dimintai keterangan, Rabu (17/11/2021).
Ia melanjutkan, PT Pelindo sebagai penyedia jasa juga diminta untuk memberikan regulasi dan memberikan tekanan kepada pengusaha kontainer agar segera dihadirkan di pelabuhan mengingat produksi terus berjalan.
"Kelangkaan ini salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 serta bergesernya para kontainer ke negara lain dan belum ditarik kembali oleh pembisnis. Awalnya keluar tapi tidak melakukan impor barang sehingga pemakaian kontainer tidak terlalu efektif," kata dia.
Menurutnya, kelangkaan kontainer sangat disayangkan mengingat produksi pertanian, holtikultura, serta UMKM asal Lampung sangat diminati oleh pasar ekspor namun tidak diimbangi oleh keberadaan kontainer yang memadai.
"Produksi kita terus berjalan seperti agribisnis, pertanian, perikanan yang membutuhkan kontainer untuk ekspor. Apa lagi pemerintah terus mendorong agar UMKM go ekspor namun ternyata tidak diimbangi dengan keberadaan kontainer," ungkapnya.
Baca juga : Pemprov Klaim Kelangkaan Kontainer Tak Pengaruhi Kegiatan Ekspor di Lampung
Ia juga mengatakan jika pemerintah daerah Provinsi Lampung melalui instansi terkait bisa mengajukan tambahan kontainer kepemerintah pusat agar kebutuhannya tercukupi.
"Jika tidak maka ini akan berbahaya terhadap perekonomian secara bisnis jangka panjang. Karena ekspor sumber devisa dan pendapatan daerah yang harus terus didukung," kata dia. (*)
Video KUPAS TV : BUPATI MUSA AHMAD TINJAU VAKSINASI DOSIS KEDUA DARI BINDA LAMPUNG
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Gelar Wisuda 2025, Tekankan Kampus Berdampak dan Daya Saing Global
Rabu, 17 Desember 2025 -
Realisasi Pajak DJP Bengkulu–Lampung 71,81 Persen di 2025, Kepala Kanwil: Target Penuh Sulit Tercapai
Rabu, 17 Desember 2025 -
Melesat Ke-59 Dunia, UIN RIL Sabet Dua Penghargaan Top 1 PTKIN dan Sepuluh Besar se-Indonesia sebagai Kampus Hijau Berkelanjutan
Rabu, 17 Desember 2025 -
Stabilkan Harga Pangan, Polda Lampung Distribusikan 4.467 Ton Beras SPHP
Rabu, 17 Desember 2025









