• Rabu, 02 Juli 2025

Pemprov Klaim Kelangkaan Kontainer Tak Pengaruhi Kegiatan Ekspor di Lampung

Selasa, 16 November 2021 - 18.32 WIB
96

Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi, saat dimintai keterangan, Selasa (16/11/2021). Foto : Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengaku jika kelangkaan kontainer dan keterbatasan ruang atau space di kapal tidak terlalu berdampak buruk terhadap kegiatan ekpor berbagai komoditas asal Lampung.

"Meskipun ada kelangkaan kontainer tapi Alhamdulillah ekspor di Lampung cukup bagus. Karena kita ada kapal Feri untuk kontainer yang langsung dari Pelabuhan Panjang ke Singapura," kata Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi, saat dimintai keterangan, Selasa (16/11/2021).

Menurut Kusnardi, kelangkaan kontainer sudah berlangsung sejak lama akibat dampak pandemi Covid-19. Kelangkaan tersebut tidak hanya terjadi di Lampung saja melainkan disemua daerah di Indonesia.

Baca juga : Pengusaha Keluhkan Terbatasnya Jumlah Kontainer Hingga Tingginya Biaya Ekspor

"Kelangkaan kontainer sebetulnya sudah terjadi  sejak lama semenjak adanya pandemi Covid-19. Dan ini terjadi tidak hanya di Lampung saja tetapi di seluruh Indonesia. Karena dampak adanya Pandemi Covid-19," kata dia.

Ia juga mengatakan jika pihaknya sempat menyurati Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk dapat menambah keberadaan kontainer di Pelabuhan Panjang.

"Insyaallah ekspor di Lampung tetap lancar dan pak gubernur juga pernah mengajukan tambahan kontainer ke Kemenko dan kemarin dari kementerian sudah sempat datang ke Lampung," kata dia.

Ia melanjutkan, dalam sepekan Provinsi Lampung mampu melakukan kegiatan ekspor hingga tiga kali. Komoditas yang di ekspor hampir semua komidatas perkebunan seperti kopi, pisang, nanas, kakao hingga lada.

  "Ekspor kita hampir keseluruh dunia tergantung dengan komoditas seperti kopi ke Eropa, Afrika Utara, Filipina, Timur Tengah, Jepang, Amerika serikat. Kalau untuk pala dan juga pisang itu biasanya ke Jepang dan China," ungkapnya.

Sementara itu berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, nilai ekspor Provinsi Lampung pada September 2021 mencapai USD 487,42 juta. 

Sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada September  2021 adalah batu bara, lemak dan minyak hewan atau nabati, kopi, teh, rempah-rempah, olahan dari buah-buahan atau sayuran.

Selanjutnya ampas atau sisa industri makanan, bubur kayu atau pulp, ikan dan udang, gula dan kembang gula, daging dan ikan  olahan dan berbagai produk kimia.

Sementara  negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada September 2021 adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Italia, Jepang, Pakistan, Korea Selatan, Belanda,  Philipina, India, dan Spanyol. (*)

Video KUPAS TV : BUPATI MUSA AHMAD TINJAU VAKSINASI DOSIS KEDUA DARI BINDA LAMPUNG

Editor :