• Kamis, 18 September 2025

Kontribusi Perusahaan untuk Vaksinasi di Lampung Baru 0,16 Persen, Capaian Vaksin Siswa 10 Persen

Kamis, 30 September 2021 - 07.31 WIB
94

Kepala Dinkes Lampung, Reihana menjadi narasumber pada acara Kupas Podcast dengan tema 'Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung' dipandu CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang di kantor Kupas Tuntas Tanjung Senang. Foto: Lucky/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kontribusi perusahaan untuk mendukung program percepatan vaksinasi Covid-19 melalui skema gotong royong di Provinsi Lampung baru mencapai angka 0,16 persen untuk dosis pertama.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan total sasaran vaksinasi gotong royong secara nasional ada 15 juta. Sementara di Provinsi Lampung yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama 24.488 orang atau 0,16 persen dan dosis kedua sebanyak 18.689 orang atau 0,12 persen.

Reihana menjelaskan, perusahaan yang ingin mengikuti vaksinasi gotong royong harus melakukan pendaftaran melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan selanjutnya vaksin akan dikirim oleh PT Biofarma.

"Vaksinasi gotong royong menggunakan jenis Sinopharm. Perusahaan bisa mendaftarkan ke Kadin, nanti mereka yang akan belanja ke PT Biofarma. Jadi tidak melalui Dinas Kesehatan," jelas Reihana saat menjadi narasumber pada acara Kupas Podcast dengan tema 'Percepatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung' dipandu CEO Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang di kantor Kupas Tuntas Tanjung Senang, Rabu (29/9/2021).

Baca juga : Lampung Percepat Vaksinasi Covid-19 untuk Ubah Pandemi Jadi Endemi

Reihana menerangkan, saat ini persebaran Covid-19 di Provinsi Lampung terus menunjukkan penurunan, yang berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) pasien positif Covid-19 yang kini berada di angka 6 persen.

Ia melanjutkan, semua 15 kabupaten/kota di Lampung saat ini berada di zona kuning Covid-19 yang berarti resiko persebaran rendah. Selain itu, di Provinsi Lampung terdapat satu daerah yang sudah menerapkan PPKM level 1 yaitu Kabupaten Way Kanan.

"PPKM level 1 di luar Jawa-Bali hanya ada di Provinsi Lampung. Daerah lain belum ada. Pemerintah terus melakukan perluasan tes dan tracing, sementara masyarakat diminta untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Karena kita tidak tahu dari mana bisa terpapar Covid-19. Maka yang penting terus gunakan masker," kata dia.


Reihana mengimbau, jika ditemukan masyarakat terpapar Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG), untuk melaksanakan isolasi secara terpusat ditempat yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah. Sehingga akan mempermudah petugas dalam melakukan pengawasan.

"Kita juga rutin mengirimkan whole genome sequencing (WGS), karena saat ini virus terus bermutasi. Seperti MU, Lamda dan R1 yang ditemukan di Amerika dan asalnya dari Jepang. Maka masyarakat harus tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan," pesan Reihana.

Masih kata Reihana, percepatan vaksinasi terus dilakukan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok guna mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi.

"Pandemi tidak bisa 100 persen hilang, namun bisa diubah menjadi endemi. Dalam arti virus ini tetap ada disekitar kita, tetapi tidak menyebabkan kematian," ujar Reihana.

Untuk dapat mengubah pandemi menjadi endemi, masyarakat yang menjadi target harus mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dengan tingkat capaiannya berada di angka 75 persen. Sementara saat ini capaian vaksinasi di Lampung baru mencapai 20,69 persen.

Baca juga : Klaster PTM Mulai Ditemukan, Vaksinasi Pelajar di Lampung Terus Dipercepat

Reihana membeberkan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Lampung sebanyak 6.645.226 orang sehingga membutuhkan 14.619.497 dosis. Sementara yang sudah dikirim pemerintah pusat 3.068.390 dosis atau 20,90 persen, sehingga masih kekurangan 11.551.107 dosis.

Reihana mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai skema untuk percepatan vaksinasi, salah satunya memfokuskan di daerah padat penduduk seperti Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur dan Kota Metro dengan target vaksinasi mencapai angka 75 persen di akhir 2021.

"Target sampai akhir tahun ini kalau bisa mencapai angka 75 persen terus kita kejar semoga tidak ada delay pengiriman. Kita terus berkoordinasi dengan pusat agar vaksin terus dikirim. Selain itu kerjasama dengan lintas sektoral seperti TNI, Polri, organisasi profesi dan juga organisasi masyarakat," kata dia.

Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Lampung telah memiliki 2.191 vaksinator bersertifikat serta tambahan 100 orang dari Universitas Lampung serta dokter dan perawat yang ada di Puskesmas.

"Puskesmas yang ada di Lampung jumlahnya 312 belum ditambah dengan sentra vaksinasi milik TNI dan Polri. Harapannya Puskesmas yang ada di Bandar Lampung bisa menyuntikan 7.000 dosis setiap hari dan daerah padat penduduk 5.000. Sementara sisanya bisa 250 sampai 300 dosis," terangnya.

Ia mengakui saat ini animo masyarakat Lampung cukup untuk mengikuti vaksinasi cukup tinggi. Karena itu setiap puskesmas diminta menyiapkan jadwal untuk menghindari terjadi kerumunan.

Selain itu, Dinkes Lampung juga terus melakukan percepatan vaksinasi kepada pelajar dan guru guna menghindari adanya  klaster penularan Covid-19 selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah mulai ditemukan di pulau Jawa.

"Vaksinasi untuk pelajar ini memang masih rendah. Kenapa masih rendah karena memang vaksinasi untuk pelajar ini baru saja dimulai. Karena syarat PTM yang harus divaksin adalah pendidik dan tenaga kependidikan," lanjutnya.

Ia menambahkan, kemarin sudah mendistribusikan 1.000 dosis vaksin untuk masing-masing kabupaten/kota. Jika kurang akan ditambah, jika pengiriman vaksin pemerintah pusat berjalan lancar.

Reihana mengingatkan, satuan pendidikan untuk waspada dengan klaster PTM dan bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau berjalannya penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

"Ketika ada anak yang mengeluh segera dilakukan tindakan. Dan yang paling penting adalah izin orang tua harus ada. Jika masih ragu maka bisa sekolah secara daring," ungkapnya.


Sementara Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kadin Lampung, Heridian menjelaskan hingga saat ini terdapat 90 perusahaan swasta dengan jumlah karyawan mencapai 79.214 orang yang didaftarkan untuk mengikuti vaksinasi melalui skema gotong royong.

"Jumlah karyawan yang didaftarkan untuk mendapatkan vaksin gotong royong 79.214 orang, dan vaksinnya sudah dikirimkan dan tersedia yang didistribusikan oleh PT Kimia Farma (anak perusahaan PT Biofarma)," kata Heridian.

Ia melanjutkan, setiap perusahaan memiliki kewenangan masing-masing memilih fasilitas pelayanan kesehatan untuk melaksanakan vaksinasi, namun harus di fasilitas kesehatan milik swasta.

"Tergantung perusahaan ini mau menunjuk siapa untuk melakukan vaksinasi, yang penting dia milik swasta. Bisa RS Bintang Amin, RS Advent, Kimia Farma atau fasilitas kesehatan yang dimiliki perusahaannya sendiri," ujarnya.

Menurutnya, setelah melakukan penyuntikan vaksinasi, selanjutnya fasilitas kesehatan yang akan melakukan input data ke dalam Primary Care (P-Care) untuk dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

"Jadi datanya langsung dari fasilitas kesehatan ke Dinas Kesehatan, kita tidak monitor. Untuk capaian yang masih rendah seperti itu kendala teknis di fasilitas kesehatannya. Karena memang untuk dosisnya sudah ada dan tersedia. Tapi kalau dibandingkan dengan data nasional tentu capaiannya memang masih rendah," ujarnya.

Capaian Vaksin Siswa 10 Persen

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Sulpakar mengatakan sejak dimulai PTM terbatas hingga saat ini masih berjalan lancar dan belum ditemukan adanya klaster sekolah.

"Alhamdulillah berjalan lancar untuk PTM terbatas, dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan oleh masing-masing sekolah dan tidak boleh berkerumun," kata Sulpakar.

Menurutnya, saat ini pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar pendidikan dan tenaga kependidikan terus berjalan, guna mendukung pembelajaran tatap muka agar berjalan dengan baik.

"Untuk siswa terus berjalan, saat ini sekitar 10 persen dan guru sudah lumayan maksimal tapi belum 100 persen, baru sekitar 80 persen. Karena ada guru yang sakit dan juga penyintas," ungkapnya.

Sulpakar menerangkan, total peserta didik SMA/SMK/SLB yang akan menerima vaksinasi sebanyak 311.162 siswa, dan 23.027 orang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 5.162 pelajar menerima vaksinasi dosis kedua. Untuk sasaran vaksinasi tenaga pendidik total 29.244 orang, dan 22.820 guru sudah vaksin dosis pertama dan 18.845 orang dosis kedua. (*)

BERITA INI SUDAH TERBIT DI SURAT KABAR HARIAN KUPAS TUNTAS EDISI Kamis (30/09/2021), DENGAN JUDUL 'Kontribusi Perusahaan untuk Vaksinasi Baru 0,16 Persen'


Video KUPAS TV : STOK VAKSIN YANG BARU DATANG JANGAN DISIMPAN, LANGSUNG HABISKAN! (BAGIAN 2)