• Minggu, 29 September 2024

Jokowi Minta Pasien Covid-19 Hindari Isoman, IDI: Mungkin Presiden Tidak Percaya

Kamis, 02 September 2021 - 15.12 WIB
114

Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada Forkopimda Provinsi Lampung di Mahan Agung rumah dinas Gubernur Lampung, Kamis (2/9/2021). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Sri

Kupastutas.co, Bandar Lampung - Dalam kunjungannya ke Lampung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pasien positif Covid-19 untuk tidak melakukan isolasi mandiri (Isoman), namun melakukan isolasi secara terpusat (Isoter) agar mendapatkan pengawasan.

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung, dr. Aditya M. Biomed menilai, mungkin presiden bilang seperti itu karena Ia tidak percaya sama yang Isoman.

"Kalau alasannya Isoman nya tidak sesuai aturan ya saya setuju. Karena terus terang saja pengalaman saya dan teman-teman yang Isoman follow up dan dipantau juga tidak. Ya mungkin dia juga sudah dapat data itu," kata Aditya, saat dimintai keterangan, Kamis (2/9/2021),

Baca juga : Presiden Jokowi Minta Pasien Covid-19 di Lampung Hindari Isoman

Ia juga menyampaikan, pasien yang isolasi mandiri kebanyakan bingung mau ngapain, tapi kalau Isoman nya terpusat mungkin disitu akan terpantau.

"Maka dalam Isoman ini yang paling penting adalah bagaimana pemantauannya terhadap pasien," timpalnya.

Isolasi terpusat juga guna menekan angka kematian akibat terpapar Covid-19. Pasalnya kematian pasien Covid-19 di Lampung termasuk salah satu daerah yang tinggi.

"Dia punya data itu terkait peningkatan kematian yang Isoman. Karena kadang-kadang masyarakat juga malah takut di swab yang nantinya di Covid kan, sehingga dia diam saja di rumah, tapi diam nya juga tidak jelas. Mungkin itu yang ditakutkan oleh pak presiden," terangnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Sebut Tiga Daerah di Lampung Capai Vaksinasi Terendah

Sementara presiden dua periode itu juga meminta tiga daerah di Lampung yang vaksinasi terendah untuk lebih ditingkatkan. Menurut Aditya hal ini juga harus jelas karena vaksin itu sendiri dari pemerintah.

"Kalau masyarakat disini kan sudah antusias, mau datang antre desak-desakan untuk vaksinasi. Saya juga sering di komplain masyarakat sudah antre dari pagi, tapi pas gilirannya dosis nya habis," terangnya.

"Nah harusnya bikin penyelenggaraan vaksin itu sudah tahu target sehari dan terdaftar berapa. Kalau tidak ada vaksin terus melaksanakan vaksinasi maka ini lucu. Artinya daerahnya sendiri. Jangan sampai masyarakatnya justru bingung," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : PRESIDEN JOKOWI DIRENCANAKAN TINJAU VAKSINASI REMAJA DI PESAWARAN