• Minggu, 29 September 2024

Presiden Jokowi Minta Pasien Covid-19 di Lampung Hindari Isoman

Kamis, 02 September 2021 - 12.36 WIB
146

Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada Forkopimda Provinsi Lampung di Mahan Agung rumah dinas Gubernur Lampung, Kamis (2/9/2021). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Presiden Joko Widodo meminta kepada pasien positif Covid-19 yang ada di Provinsi Lampung, untuk tidak melakukan isolasi secara mandiri (isoman), dan bisa melakukan isolasi secara terpusat (Isoter) agar mendapatkan pengawasan.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Lampung yang berlangsung di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kamis (2/9/2021).

"Perkembangan kasus aktif Lampung mengalami penurunan. Ada tiga daerah yang tren kasus nya naik dalam seminggu terakhir. Kalau bisa jangan Isoman agak di paksa bawa ke Isoter disitu obat harus siap," kata Presiden Jokowi, saat memberikan pengarahan.

Ia juga mengatakan, angka kematian akibat konfirmasi positif Covid-19 di Lampung sangat tinggi yang mencapai angka 7,5 persen. Tingginya angka kematian tersebut juga dipengaruhi oleh banyak nya pasien yang menjalani isolasi mandiri.

"Hati-hati, angka kematian di Lampung tinggi sekali. Menurut saya ada beberapa hal kenapa tinggi, pertama banyak yang Isoman sehingga terlambat saat dibawa ke rumah sakit. Bisa paksa dibawa ke isolasi terpusat sehingga gampang penanganan nya," terangnya.


Selain itu, tingginya angka kematian di Lampung akibat masih rendahnya capaian vaksinasi yang masih berada di angka 13 persen dan terendah secara nasional.

"Tadi sudah saya perintah Panglima TNI dan Kapolri untuk bareng-bareng keroyok Lampung. Saya akan perintah Menkes untuk suplai vaksin nya. Kasus meninggal tinggi karena isolasi mandiri dan mungkin juga ada efek badai sitokin," tegasnya.

Menurutnya, penetrasi daerah diminta untuk mendahulukan vaksinasi Covid-19 ditempat dengan interaksi masyarakat yang tinggi. Seperti di pasar, terminal, pelabuhan, dan stasiun.

"Dahulukan tempat yang interaksi masyarakat nya tinggi, juga dahulukan Lansia karena biasanya kalau terpapar yang meninggal mereka yang punya kormobid dan Lansia jadi di dahulukan," ingkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga kembali menekankan agar semua kepala daerah serius dalam menghentikan persebaran Covid-19 dengan kepemimpinan lapangan.

"Artinya Gubernur, Bupati, Walikota harus betul-betul detail tahu keadaan lapangan seperti BOR, jumlah obat, hingga oksigen. Karena perkembangan kasus harian Covid-19 di Indonesia dan negara lain sulit di prediksi dan dikalkulasi sangat sulit," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : SEKOLAH DI LAMPUNG UTARA MULAI BELAJAR TATAP MUKA