Masalah Lahan, Warga Ancam Tutup Jalan PT GGF

Ida Bagus Nyomanrai, ketua tim mediasi (baju merah) seusai melerai ratusan masyarakat yang berkumpul di kediamannya di Desa Rajabasalama Induk, Kecamatan Labuhanratu, Kamis (5/12/2019). Agus Susanto.
Harapan masyarakat, kata Nyoman, tanah seluas 412 hektar tersebut agar bisa dikelola pemiliknya, jika memang perusahaan hendak mempertahankan garapan tersebut harus jelas kontribusi terhadap ratusan warga yang memiliki hak tanah tersebut.
“Mereka ada dasar mengklaim lahan ratusan hektar itu, dasar apa?, dasarnya berita acara penyerahan dari 26 penyeimbang adat Rajabasa Lama Induk tahun 1972,” bebernya.
Dengan adanya mediasi yang tidak ada solusinya yang sudah dilakukan sembilan kali pertemuan dengan melibatkan pejabat birokrat, perusahaan dan tim mediasi (wakil masyarakat) membuat gerah ratusan warga, kata Nyoman, jika emosi warga sudah memuncak ingin melakukan aksi unjuk rasa maka tim akan lepas tangan. “Kami sebagai tim mediasi solusi ingin diselesaikan dengan duduk bareng, bukan dengan unjuk rasa,” tegasnya.
Bahkan, kata dia, hari ini (Kamis, 5/12/2019), seratusan masyarakat penggugat sudah berkumpul di rumahnya selaku ketua tim. “Mereka berkumpul hendak melakukan unjukrasa dengan menutup jalan perusahaan. Beberapa ban bekas sudah mereka kumpulkan, namun pertimbangan saya agar tenang dulu, rancang untuk melakukan diskusi dengan pihak pemerintah dan perusahaan lagi,” ucapnya.
Berita Lainnya
-
Mayat Perempuan Ditemukan di Sungai Purwosari Lampung Timur, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Rabu, 13 Agustus 2025 -
Polres Lampung Timur Tangkap 3 Pelaku Curas dari Tiga Kasus Berbeda
Rabu, 13 Agustus 2025 -
Menuju Generasi Emas, Program MBG Digenjot di Lampung Timur
Selasa, 12 Agustus 2025 -
Asyik Mancing, Warga Braja Asri Lampung Timur Diserang Gajah Liar hingga Luka Serius
Minggu, 10 Agustus 2025