• Rabu, 26 Juni 2024

Pasca Digusur, PKL Bukit Tinggi Belum Tempati Lapak Alternatif dari Pemkot

Senin, 03 Januari 2022 - 17.10 WIB
75

PKL Bukit Tinggi Belum Tempati Lapak Alternatif dari Pemkot. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasca digusurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Bukit Tinggi, belum ada satupun yang menempati lapak alternatif yang disarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung di Bambu Kuning lantai 2.

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, kini lahan penggusuran tersebut sudah menjadi tempat parkir mobil untuk pengunjung.

Salah satu pedagang busana muslim di Bambu Kuning lantai 2 berinisial N (50) mengatakan, pasca penggusuran lokasi PKL, belum ada sama sekali yang pindah ke lantai 2 Bambu Kuning.

"Sejauh ini belum ada mas, malah anteng-anteng saja, tidak ada sama sekali yang heboh cari tempat padahal gratis dikasihnya. Mungkin karena habis Tahun Baru masih liburan," katanya.

Baca juga : Selain Pasar BK, Pemkot Tawari Lapak Alternatif Bagi PKL yang Digusur

Ia juga mengaku sudah berdagang di lantai 2 hampir 8 tahunan dan pada awal berdagang sangat ramai sekali, bahkan mendapatkan omset cukup tinggi.

"Saya sudah 8 tahunan sepertinya, waktu itu mah ramai. Saya masih pertama itu bisa sampai Rp5 juta per bulan omsetnya," lanjutnya.

Baca juga : Lapak Dibongkar, PKL Bukit Tinggi Berencana Buka Lapak Baru

Ia juga menjelaskan faktor penyebab sepinya pengunjung dimulai semenjak corona dan mengalami penurunan hampir 50 persen.

"Faktor sepi mungkin karena corona, drastis sekali mas. Emang paling parah sih corona ini, puasa saja saya tidak pelaris sama sekali, penurunan hampir 50 persen lebih," terangnya.

Ia berharap kepada Pemkot Bandar Lampung supaya memantau kondisi Pasar Bambu Kuning lantai 2, agar ditata kembali biar banyak pengunjung dan ramai pembeli.

Ditempat terpisah, salah satu pedagang baju surya collection, Dedi (48), mengaku sudah menempati lantai 2 Bambu Kuning sejak Tahun 2008 dan belum melihat sama sekali PKL yang pindah ke atas.

"Di lantai 2 ini sejak 2008, dan ini sudah milik sendiri. Tapi ya itu, terbengkalai satu di belakang karena sepi pengunjung. Terkait PKL pindah belum tahu mas dan belum melihat," katanya.

Baca juga : Setelah Tertunda Beberapa Kali, Pembongkaran Kios PKL Jalan Bukit Tinggi Mulai Dilakukan

Ia juga menjelaskan ketika awal berdagang sangat ramai pengunjung dan bahkan ada pedagang lain yang bisa membeli mobil. Menurutnya penurunan pengunjung pembeli dimulai sejak pandemi corona terjadi.

Ia juga mengaku mengalami penurunan omset yang sangat drastis ketika pandemi corona ini terjadi. "Penurunan omset jauh bisa 80 persen mas, karena kita punya sendiri saja jadi belum angkat kaki, alhamdullilah bisa bertahan, mungkin kalau kami istilahnya ngontrak, mungkin dari lama sudah angkat kaki," katanya.

Ia juga berharap kepada Pemkot Bandar Lampung supaya menata kembali posisi toko-toko yang kosong agar terisi kembali supaya terlihat ramai dan dilirik pengunjung.

"Kasihan yang dapat posisinya di pojok terpencil sendiri mas, tidak kelihatan. Akhirnya mereka malas dagang, padahal masih banyak yang ngisi tempat itu. Kalau bisa di satukan gitu biar kumpul semua," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : PEMPROV LAMPUNG SIAPKAN DUA PELABUHAN LOGISTIK DI MESUJI