Terima Ancaman Kasar, Direktur RSUD Abdul Moeloek Beberkan Modus Pemerasan Oknum LSM

Direktur RSUD Abdul Moeloek, Imam Ghozali, saat memberikan keterangan di Media Center Pemprov Lampung, Senin (22/9/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Direktur RSUD Abdul Moeloek, Imam Ghozali, akhirnya angkat bicara terkait penangkapan salah seorang pimpinan LSM di Lampung yang diduga melakukan tindak pemerasan terhadap dirinya.
Ia mengungkap, kasus tersebut berawal dari sikap oknum LSM yang kerap memojokkan RSUD Abdul Moeloek dengan pemberitaan negatif tanpa dasar.
"Jadi sebenernya permintaan untuk silaturahmi sudah sejak lama. Tetapi yang bersangkutan itu kerap memojokan saya dalam hal RSUD Abdul Moeloek dengan cara membuat berita yang dasarnya tidak ada," kata Imam Ghozali, saat memberikan keterangan, Senin (22/9/2025).
Ia mencontohkan, ada kasus offsorshing yang diberhentikan perusahaan dan LSM tersebut menyudutkan RSUD Abdul Moeloek dan menjadikan sebagai kambing hitam.
"Contohnya ada salah seorang offsorshing yang diberhentikan oleh perusahaan tetapi kami dijadikan tempat untuk menumpu kesalahan. Padahal Abdul Moeloek meminta pihak ketiga, kalau pihak ketiga tidak mau mempekerjakan seseorang maka itu bukan ranah Abdul Moeloek," sambungnya.
Baca juga : Dua Pimpinan LSM di Lampung Diamankan Diduga Peras Direktur RSUDAM
Menurutnya, tudingan-tudingan itu menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa RSUD Abdul Moeloek sarat masalah.
Puncaknya, oknum LSM tersebut bahkan berencana melakukan aksi unjuk rasa di kantor salah satu partai politik pemenang Pemilu di Lampung yakni Partai Gerindra.
"Saya di kaitkan bahwa penunjukan saya sebagai Direktur adalah karena partai. Padahal dalam jenjang pegawai negeri ada yang namanya uji kompetensi atau open biding dan saya masuk dalam pemilihan itu dan penunjukan saya dilakukan oleh Gubernur bukan partai Gerindra," tuturnya.
Awalnya, pihak rumah sakit memilih tidak menanggapi karena sedang fokus mempersiapkan lomba nasional tiga kementerian, yakni Kemenpan RB, BPJS Kesehatan, dan Ombudsman.
"Ada saran dari orang Gerindra untuk melakukan mediasi dan akhirnya saya minta bawahan saya, coba jalin komunikasi apa yang sebenarnya mendasari dan mau apa. Rupanya ini yang di salah gunakan oleh yang bersangkutan, mereka ada modus uang didalam nya dan jumlah nya tidak kecil," kata dia.
"Mereka memaksa meminta, saya minta, gak mau tau pokoknya saya minta satu pekerjaan yang nilai nya 200 berarti kalau 20 persen saya minta 20 juta. Jadi dia minta sejumlah uang itu awalnya saya tidak mau kasih tapi saya punya tanggung jawab menjaga Bandar Lampung agar tetap kondusif," sambungnya.
Baca juga : AJI dan IJTI Lampung Minta Kasus OTT Oknum LSM Jadi Pelajaran Jaga Integritas Jurnalistik
Ia menambahkan, setelah menerima uang tersebut, oknum LSM itu berjanji tidak akan lagi mendemo, tidak mengganggu rumah sakit dengan data tidak valid, serta menghentikan kritik.
"Dia ada teks yang dikirim ke saya, mengancam akan masuk ke RSUD Abdul Moeloek dengan cara ‘binatang’. Itu jelas bentuk intimidasi," katanya.
Direktur mengaku tidak sempat melaporkan langsung ke aparat, namun beberapa waktu kemudian oknum tersebut ditangkap.
"Tiba-tiba mereka ditangkap, dan kami dimintai keterangan. Sprin dan laporan ternyata sudah ada sebelum penangkapan. Jadi asumsi saya memang sudah menjadi target operasi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Lampung melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bersama satu anggotanya yang diduga memeras Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung inisial IG.
Kedua pelaku berinisial W yang merupakan Ketua salah satu LSM di Lampung, dan anggotanya F. Keduanya diamankan di depan sebuah minimarket di Bandar Lampung dengan barang bukti uang tunai Rp20 juta yang ditemukan di mobil pelaku Minggu (21/9/2025). (*)
Berita Lainnya
-
Wulan Sari Mirza Buka Grand Final Duta Teknokrat 2025, Ajak Mahasiswa Jadi Teladan dan Pelestari Budaya
Minggu, 12 Oktober 2025 -
611 Kasus Kekerasan di Lampung, DAMAR: Cermin Rapuhnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Sabtu, 11 Oktober 2025 -
Pemprov Lampung Perkuat UPTD PPA, 660 Korban Kekerasan Telah Ditangani Hingga Oktober 2025
Sabtu, 11 Oktober 2025 -
Nusantara Lampung FC Diluncurkan Besok, Uji Tanding Lawan Sriwijaya FC
Sabtu, 11 Oktober 2025