• Sabtu, 23 Agustus 2025

Gubernur Lampung Siap Tindak Tegas Oknum Dokter RSUD Abdul Moeloek Pungli ke Pasien

Jumat, 22 Agustus 2025 - 14.26 WIB
29

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat dimintai keterangan, Jumat (22/8/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, mengaku siap menindak tegas oknum dokter RSUD Abdul Moeloek jika terbukti melakukan pungli kepada pasien.

"Tapi intinya kalau memang terbukti salah kita akan tindak dengan tegas. Untuk sangsi kita tunggu setelah hasil pemeriksaan, salah nya dimana apa yang dilanggar nanti akan di sangsi," ujar Mirza saat dimintai, Jumat (22/8/2025).

Mirza mengatakan jika dirinya sudah meminta kepada manajemen RSUD Abdul Moeloek untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap permasalahan tersebut.

"Kami sudah meminta kepada RSUD untuk melakukan pengecekan permasalahan yang sebenernya terjadi. Dewan etik sudah turun, komite juga sudah turun," kata dia.

"Kita harus periksa secara menyeluruh, kita tidak bisa satu sisi supaya tidak ada persepsi kemana-mana," sambungnya.

Mirza mengatakan jika RSUD Abdul Moeloek terus berusaha memperbaiki pelayanan kedepan nya sehingga hal serupa tidak terjadi lagi kedepannya.

"Kedepan Abdul Moeloek terus berusaha memperbaiki pelayanan sehingga hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Ini akan menjadi pelajaran bagi kami agar selalu memperbaiki pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.

Baca juga : Diduga Minta Rp 8 Juta ke Pasien BPJS, Dokter RSUDAM Terancam Jerat Pidana

Pada kesempatan tersebut Mirza mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah melaporkan keluhannya demi pelayanan yang lebih baik.

"Terimakasih kepada masyarakat yang sudah melaporkan dan insyaallah akan jadi perbaikan," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri asal Kabupaten Lampung Selatan, Sandi Saputra (27) dan Nida Usofie (23), mengaku mendapat pengalaman pahit saat berobat menggunakan BPJS Kesehatan di RSUD Abdul Moeloek.

Mereka diduga diminta menyerahkan uang Rp 8 juta secara pribadi oleh dokter yang menangani putri mereka, dengan alasan untuk membeli alat medis operasi.

Sandi menuturkan, putrinya yang berusia 2 tahun dirujuk ke RSUDAM pada 9 Juli 2025. Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen pada 19 Juli, dokter mendiagnosis anaknya mengidap penyakit Hispro. (*)