Kata Pengamat Pendidikan Soal 1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas

Pengamat Pendidikan Universitas Lampung (Unila), Prof. Undang Rosidin. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mencatat sebanyak 1.914 siswa mengulang kelas di seluruh jenjang pendidikan pada tahun 2024. Sebagian besar yang mengulang kelas berasal dari jenjang Sekolah Dasar (SD).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Universitas Lampung (Unila), Prof. Undang Rosidin menilai, pembelajaran di tingkat SD yang bersifat sangat mendasar harus mendapatkan perhatian lebih dari para guru.
"Persoalan yang muncul di SD itu karena pembelajarannya sangat mendasar. Seharusnya guru dalam pembelajaran harus lebih intens, baik dalam metode maupun pendekatannya," kata Undang, saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).
Menurutnya, saat ini Kemendikbud telah meluncurkan pendekatan baru dalam pembelajaran, yakni deep learning atau pembelajaran mendalam, yang dinilai sangat tepat untuk diterapkan di tingkat dasar.
"Sekarang sangat bagus sekali adanya pembelajaran deep learning. Ini agar pembelajaran lebih mendalam sehingga benar-benar dipahami oleh siswa dengan baik. Karena SD itu fondasi bagi jenjang selanjutnya seperti SMP dan SMA," jelasnya.
Baca juga: 1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas, Jenjang SD Paling Banyak
Undang menambahkan, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar karena tidak mendapatkan dasar pendidikan yang kuat sejak di Taman Kanak-kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Tampaknya ada siswa SD yang tidak melalui proses di TK dan PAUD, sehingga keterampilan dasarnya belum optimal. Ini menjadi kendala saat memberikan bekal keterampilan di sekolah," ucapnya.
Ia menekankan pentingnya pemberian bekal literasi dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung di SD. Jika siswa belum menguasai keterampilan dasar tersebut, maka seharusnya tidak dinaikkan ke jenjang berikutnya.
"Kalau anak tidak lancar membaca, menulis, dan berhitung lalu dinaikkan, itu akan menjadi persoalan saat masuk SMP atau SMA. Maka, jika belum memenuhi kompetensi, sebaiknya jangan dinaikkan," tegasnya.
Baca juga: 1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas, Budhi Condrowati Dorong Dinas Pendidikan Lakukan Evaluasi
Namun demikian, Undang juga mengingatkan bahwa tingginya jumlah siswa yang mengulang kelas harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya menyalahkan siswa atau guru semata.
"Ini harus menjadi pemikiran kita bersama. Kenapa Kemendikbud meluncurkan deep learning? Karena persoalan pembelajaran saat ini belum mendalam dan belum sepenuhnya dipahami siswa," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Walikota Bandar Lampung Bakal Temui Pendemo, Paparkan Solusi Atasi Banjir
Senin, 28 April 2025 -
Warga Panjang Tolak Provokasi Atas Nama Korban Banjir
Senin, 28 April 2025 -
Ribuan Siswa Lampung Mengulang Kelas, MKKS Ajak Semua Pihak Peduli Pendidikan
Senin, 28 April 2025 -
GoZero% Goes to Medan, Telkom Gelar Aksi Jalan Santai Sambil Pilah Sampah Plastik
Senin, 28 April 2025