• Jumat, 21 Februari 2025

Warga Keluhkan Kabel Semrawut di Sejumlah Titik Bandar Lampung

Kamis, 20 Februari 2025 - 15.27 WIB
40

Warga Keluhkan Kabel Semrawut di Sejumlah Titik Bandar Lampung. Foto: Yoga/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur kota, masih terlihat sejumlah titik yang dipenuhi kabel-kabel semrawut yang menggantung di berbagai sudut kota. Salah satu titik yang menjadi sorotan adalah di Tugu Pagoda.

Selain di Tugu Pagoda, kabel-kabel yang menjuntai tidak beraturan ini juga ditemukan di beberapa titik, seperti di Jl. W.R. Supratman dan Jl. Patimura, Teluk Betung Utara. Kondisi ini tentu tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.

Kondisi ini menjadi perhatian warga yang merasa khawatir dengan dampak yang mungkin ditimbulkan, baik dari segi keamanan maupun estetika kota.

Banyak warga mengeluh dan menilai bahwa kabel-kabel tersebut dapat membahayakan pejalan kaki, pengendara, serta aktivitas masyarakat di sekitar lokasi. Beberapa kabel bahkan terlihat menggantung rendah, yang berpotensi tersangkut atau jatuh sewaktu-waktu.

Jun, seorang warga setempat, mengungkapkan kegelisahannya terhadap kondisi tersebut. "Sebenarnya ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah atau pihak terkait. Saya sendiri tidak tahu pasti ini kabel apa saja, tapi kalau dilihat-lihat, bukan cuma mengganggu pemandangan kota, tapi juga berbahaya," ujarnya.

Baca juga : Kabel Internet Semrawut Kembali Disorot, DPRD Bandar Lampung Usul Tiang Bersama untuk Provider

Menurutnya, kabel-kabel yang dibiarkan menjuntai sembarangan dapat menimbulkan bahaya yang tidak terduga.

Selain itu, Jun juga mengkhawatirkan risiko korsleting listrik yang dapat memicu kebakaran. "Takutnya nanti ada percikan api atau kejadian lain yang bisa membahayakan. Apalagi kalau sampai ada korban, tentu sangat mengkhawatirkan," tambahnya.

Ia berharap pemerintah maupun pihak terkait segera menertibkan kondisi ini agar tidak sampai menimbulkan insiden yang lebih besar.

Senada dengan Jun, Rini, seorang pedagang di sekitar lokasi, juga mengaku merasa was-was dengan kondisi kabel yang tampak kusut dan tidak teratur. "Jujur saja, kalau melihat kabel-kabel ini, saya agak takut. Apalagi kalau musim hujan seperti sekarang, risiko korsleting atau percikan api bisa saja terjadi," ungkapnya.

Ia juga mengkhawatirkan dampaknya terhadap aktivitas pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar area tersebut.

Selain faktor keamanan, Rini juga menyoroti aspek estetika kota yang terganggu akibat kabel-kabel yang semrawut. "Ini kan di tengah kota, seharusnya terlihat rapi. Kalau banyak kabel yang berantakan seperti ini, kesannya jadi kumuh dan tidak terawat," ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini sangat kontras dengan upaya pemerintah yang tengah berupaya mempercantik wajah kota melalui berbagai proyek pembangunan infrastruktur.

Warga berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk merapikan dan mengelola kabel-kabel tersebut agar lebih tertata dengan baik. "Kalau bisa ya ditangani dengan jelas, jangan dibiarkan begitu saja," tambah Rini.

Ia juga menyarankan agar ada regulasi yang mengatur pemasangan kabel udara agar tidak lagi terjadi penumpukan yang semrawut di masa mendatang.

Keberadaan kabel udara yang tidak teratur sebenarnya bukan masalah baru. Di berbagai kota besar, persoalan ini kerap muncul akibat minimnya regulasi yang mengatur pemasangan dan pemeliharaan kabel.

Selain itu, kurangnya koordinasi antara penyedia layanan komunikasi dan listrik juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi ini.

Masyarakat berharap adanya kebijakan yang lebih jelas dalam pengelolaan infrastruktur kabel di kota agar tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga tidak membahayakan atau mengganggu kenyamanan warga.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan insiden yang merugikan masyarakat sekitar serta mencoreng wajah kota. (*)