Berkat Bantuan Dermawan, Penderita Tumor di Jidat Sejak Lahir di Lamtim Mulai Pulih

Rasa syukur tampak pada Nurasiah setelah anaknya selesai menjalani oprasi dan semua biaya di tanggung pemerintah. Foto: Agus/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Seperti angin segar yang datang setelah badai, kebahagiaan menyelimuti pasangan suami istri Sulistiawan dan Nurasiah, warga Desa Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim).
Setelah berbulan-bulan penuh kecemasan, harapan mereka akhirnya terwujud. Anak mereka, M. Afan, yang sebelumnya terbaring lemah akibat penyakit Microcephaly, kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Dengan senyum penuh kebahagiaan, Nurasiah memeluk erat buah hati tercintanya. Pelukan tersebut bukan hanya sekadar sentuhan, tetapi simbol dari perjuangan dan cinta yang tak terhingga.
"Alhamdulillah, setelah berita kami viral, pemerintah akhirnya memberikan pelayanan pengobatan untuk anak kami, dan beberapa orang juga memberikan bantuan kepada kami," ujar Nurasiah dengan penuh rasa syukur, Minggu (16/2/2025).
Di atas hamparan tikar sederhana di ruang tamu rumah mereka yang jauh dari kemewahan, Sulistiawan dan Nurasiah duduk berdampingan. Hati mereka terus diliputi rasa syukur atas bantuan yang diterima. Meski pemulihan anak mereka masih jauh dari sempurna, kebahagiaan tetap terpancar dari keduanya.
"Masih harus dilakukan kontrol rutin di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Sekarang fokus terapi agar anak kami bisa berdiri dan berbicara," kata Nurasiah penuh harap.
Baca juga : Kisah M Arfan, Penderita Tumor di Jidat Sejak Lahir
Sulistiawan menceritakan perjalanan mereka yang dimulai pada 5 Januari 2024 ketika membawa anaknya ke Jakarta untuk menjalani perawatan di rumah pemulihan milik Kementerian Sosial.
Pada 15 Januari 2024, M. Afan menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Setelah serangkaian perawatan, mereka diperbolehkan pulang ke Lampung Timur pada 6 Februari 2024.
"Alhamdulillah, biaya operasinya ditanggung pemerintah. Kami hanya mengeluarkan biaya untuk makan selama di rumah sakit. Jujur, saya tidak pernah membayangkan bisa membawa anak saya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," ungkap Sulistiawan penuh syukur.
Sulistiawan juga mengungkapkan kondisi ekonominya yang sangat terbatas. Rumah mereka yang berdinding papan dengan listrik yang dipinjam dari tetangga, serta kebutuhan air yang juga harus meminta dari tetangga, menggambarkan betapa sulitnya kehidupan mereka.
"Rumah saja masih dari papan, listrik numpang dari tetangga karena belum mampu daftar sendiri, sumur juga kami belum punya. Kalau kami tidak dibantu setelah viral, tidak mungkin operasi bisa dilakukan. Dari mana biaya?" ujar Sulistiawan dengan lirih.
Kisah Sulistiawan dan Nurasiah ini merupakan potret perjuangan keluarga yang hidup di tengah keterbatasan, namun tetap kuat menghadapi setiap cobaan. Bantuan dari pemerintah dan masyarakat memberikan harapan baru bagi mereka, terutama untuk pemulihan kesehatan sang buah hati tercinta. (*)
Berita Lainnya
-
Jejak Karir Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah, Aktif Berorganisasi Sejak Dulu
Kamis, 20 Februari 2025 -
Resmi Dilantik Sebagai Bupati dan Wabup Lamtim, Beberapa Program Siap Dijalankan Ela-Azwar
Kamis, 20 Februari 2025 -
Ela - Azwar Hadi Ikuti Gladi Bersih Pelantikan di Istana Negara
Rabu, 19 Februari 2025 -
62 Desa di Lampung Timur Belum Lunasi PBB
Rabu, 19 Februari 2025