LSM Getar Pertanyakan Pengawasan Pemkot Metro Soal Besi Penutup Trotoar yang Hilang
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/lsm-getar-pertanyakan-pengawasan-pemkot-metro-soal_20250213115250.jpg)
Penasehat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Transparansi Rakyat (Getar) Kota Metro, Toma Alfa Edison saat diwawancarai di kantornya. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Hilangnya puluhan besi penutup trotoar di
sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Metro menjadi sorotan tajam. Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Transparansi Rakyat (Getar) mempertanyakan
efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Metro
terhadap aset publik tersebut.
Penasehat LSM Getar, Toma Alfa Edison menyatakan bahwa kejadian ini
menimbulkan pertanyaan besar mengenai sejauh mana pemerintah daerah menjalankan
fungsinya dalam menjaga fasilitas umum.
"Trotoar adalah hak pejalan kaki. Jika besi penutupnya hilang, ini
bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga keselamatan publik," kata dia
kepada awak media, Kamis (13/2/2025).
Hilangnya besi penutup trotoar bukan kali pertama terjadi di Kota Metro.
Beberapa tahun terakhir, peristiwa serupa juga terjadi di beberapa titik
strategis, namun penyelesaiannya selalu berakhir dengan pemasangan ulang tanpa
ada kejelasan mengenai pelaku pencurian dan pengawasan yang lebih ketat.
Berdasarkan investigasi LSM Getar, sejumlah titik yang besi penutupnya
hilang justru berada di lokasi yang ramai, seperti dekat persimpangan lampu
merah dan pusat perbelanjaan.
"Bagaimana mungkin besi penutup yang berat bisa hilang begitu saja
tanpa ada yang melihat atau melaporkan. Apakah tidak ada CCTV atau patroli
rutin dari pihak terkait," ungkapnya.
BACA JUGA: Puluhan
Besi Penutup Trotoar Jalan Jenderal Sudirman Metro Hilang Diduga Dicuri
Toma menekankan bahwa Pemkot Metro harus memiliki sistem pengawasan yang
lebih efektif, termasuk pemasangan CCTV, patroli rutin, dan mekanisme pelaporan
yang mudah diakses masyarakat.
"Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
No. 03/2014, disebutkan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas
perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan fasilitas pejalan kaki, termasuk
trotoar," jelasnya.
Namun, implementasi aturan ini masih jauh dari harapan. Ia menilai, di
Kota Metro banyak trotoar yang tidak mendapatkan perawatan berkala, sehingga
ketika terjadi kerusakan atau kehilangan, responsnya lambat.
"Dalam undang-undang, sudah jelas pemerintah memiliki tanggung
jawab pengawasan dan pemeliharaan. Tapi kalau besi penutup trotoar bisa hilang
begitu saja, berarti ada kelalaian. Siapa yang harus bertanggung jawab,"
ujar Toma.
LSM tersebut mendesak Pemkot melakukan tindakan konkrit dalam menanggapi
polemik ini. Tempat Metro diharapkan dapat melakukan audit menyeluruh terhadap
hilangnya besi penutup trotoar dan mengusut kemungkinan adanya kelalaian atau
keterlibatan oknum tertentu.
"Kami yakin jumlah besi penutup trotoar yang hilang di sepanjang
Jalan Jenderal Sudirman itu lebih dari 89 titik. Itu baru di satu ruas jalan
saja belum lagi yang berada di jalan protokol lainnya yang ada di kota Metro.
Kami harap Pemkot melalui dinas terkait dapat segera melakukan audit secara
menyeluruh terhadap hilangnya besi penutup trotoar yang saat ini viral,"
jelasnya.
Ia juga berharap Pemkot Metro dapat membangun mekanisme pelaporan yang
efektif, sehingga masyarakat dapat segera melaporkan kehilangan atau kerusakan
trotoar secara cepat dan tepat.
"Jika ada praktik yang mengarah kepada tindak pidana pencurian,
kami berharap Pemkot dapat menindak tegas dan tidak membiarkannya begitu saja.
Ini untuk memastikan hukuman bagi pelaku agar memberikan efek jera,"
bebernya.
Sejumlah warga Metro juga mendukung langkah LSM Getar yang mendesak
Pemkot mengusut tuntas persoalan tersebut. Warga Metro Barat, Dwi Purwanto
menilai bahwa besi penutup lubang trotoar itu memiliki bobot yang berat
sehingga tidak mudah dilepas.
"Besi-besi itu tidak mudah dilepas begitu saja, apalagi jumlahnya
banyak. Pasti ada yang memiliki alat dan akses khusus. Jangan-jangan ada dugaan
sengaja dicuri," paparnya
Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu langkah nyata dari Pemkot
Metro. Jika masalah ini terus dibiarkan, bukan hanya trotoar yang terancam,
tetapi juga kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
"Kami menunggu langkah apa yang akan dilakukan oleh pemerintah
daerah, karena jika ini dibiarkan akan menjadi persoalan baru yang berujung
pada krisis kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah,"
tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
LSM Getar Pertanyakan Pengawasan Pemkot Metro Soal Besi Penutup Trotoar yang Hilang
Kamis, 13 Februari 2025 -
Kurangi Kemiskinan di Metro, BAZNAS Tawarkan Program Gasibu
Rabu, 12 Februari 2025 -
Catat! Rafieq Janji Beri Berbagai Pelatihan Bagi Pemuda di Kota Metro
Rabu, 12 Februari 2025 -
Miris, Hutan Kota Tersari Gaga di Metro Selain Tak Terawat Diduga Jadi Tempat Mesum
Selasa, 11 Februari 2025