Puluhan Besi Penutup Trotoar Jalan Jenderal Sudirman Metro Hilang Diduga Dicuri
Kupastuntas.co, Metro - Puluhan besi penutup lubang trotoar di Jalan
Jenderal Sudirman hilang dan mengancam keselamatan para pejalan kaki. Ketiadaan
besi-besi tersebut hingga kini masih menjadi misteri dan menimbulkan
kegelisahan di tengah masyarakat.
Dari pantauan dilapangan, terdapat sekitar 89 besi penutup lubang trotoar
telah lenyap, menyisakan lubang-lubang menganga yang membahayakan pejalan kaki.
Puluhan besi penutup lubang trotoar itu tersebar di sepanjang kiri dan kanan
jalan mulai dari kawasan perbatasan hingga pusat Kota Metro.
Tak hanya kehilangan aset publik, trotoar di sepanjang jalan ini juga
mengalami kerusakan parah, terutama di wilayah Kelurahan Ganjar Asri dan Ganjar
Agung, Kecamatan Metro Barat. Besi penutup yang masih tersisa pun dalam kondisi
keropos dan rawan ambruk.
Dengan kondisi ini, masyarakat mempertanyakan kinerja pengawasan dan pemeliharaan
yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Mereka menilai bahwa Dinas terkait abai
terhadap kondisi trotoar dan aset yang hilang.
Ilham (28), salah seorang warga Ganjar Agung yang tinggal di sekitar
Trotoar Jalan Jenderal Sudirman mengungkapkan bahwa kondisi lubang trotoar yang
menganga akibat penutup besinya hilang telah lama dirasakan masyarakat.
"Di sepanjang trotoar ini memang besi penutup lubang itu kondisinya
sudah rusak, karena tidak terawat mungkin ada orang-orang yang iseng membawa
besi - besinya. Tapi kalau persisnya seperti apa, apakah ada yang mengambil
atau hilang karena keropos termakan usia, saya juga tidak tahu," kata
Ilham kepada awak media, Selasa (11/2/2025)
Hilangnya besi penutup ini tidak terjadi secara sporadis. Ilham mengungkapkan
bahwa besi-besi tersebut hilang secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir.
"Awalnya cuma satu-dua yang hilang. Tapi makin lama, makin banyak.
Sekarang lubangnya di mana-mana. Bahaya kalau malam, sudah banyak yang jatuh ke
lubang trotoar," ungkapnya.
Ia bahkan menduga bahwa ada jaringan pencurian yang terorganisir, mengingat
jumlah besi yang hilang cukup besar. Modusnya dilakukan pada malam hari, ketika
situasi jalan sepi dan minim penerangan.
"Kemungkinan besar ini kerjaan oknum yang sudah paham jalur. Kalau
satu-dua masih bisa dibilang dicuri orang iseng, tapi kalau jumlahnya sampai 89
ya kurang lebih, ini diduga ada sindikatnya," ucapnya.
Warga kini menuntut pemerintah Kota Metro dan dinas terkait untuk bertindak
cepat dalam menangani permasalahan ini. Selain mengganti besi penutup yang
hilang, mereka juga meminta peningkatan pengawasan terhadap fasilitas publik
yang rawan pencurian.
Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Metro, Eko Joko Susilo
angkat bicara terkait fenomena hilangnya puluhan besi penutup lubang trotoar
jalan jenderal Sudirman. Ia bahkan mengkritik lemahnya pengawasan dari dinas
terkait.
"Setiap tahun ada anggaran perawatan trotoar dan drainase, tetapi nyatanya
kondisi di lapangan semakin memburuk. Jika dibiarkan, ini bisa menjadi potensi
kecelakaan bagi warga, terutama anak-anak dan lansia," cetusnya.
Pihaknya juga mendesak agar pemerintah berkoordinasi dengan kepolisian
untuk menyelidiki sindikat pencurian ini, serta mengawasi tempat-tempat
pengepul besi tua yang diduga menjadi tujuan akhir dari besi penutup yang
dicuri.
"Kami menilai pengawasan terhadap aset trotoar oleh Pemkot selama ini
memang sangat lemah. Pemeliharaan trotoar selama ini juga kurang optimal.
Namun, untuk kasus hilangnya besi ini, harus ada investigasi lebih lanjut
karena jumlahnya sangat banyak," ungkapnya.
Eko juga menyarankan agar Pemkot segera melakukan penggantian besi penutup
yang hilang dengan material alternatif yang lebih sulit dicuri, seperti beton
cor atau material komposit.
"Kami rasa pemerintah juga kalo melakukan pemasangan CCTV di
titik-titik rawan untuk memantau pergerakan mencurigakan, terutama pada malam
hari. Kemudian berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menyelidiki
jaringan pencurian besi tua di Kota Metro," jelasnya.
"Dinas terkait juga harus rutin melakukan inspeksi untuk mencegah
pencurian lebih lanjut dan memperbaiki trotoar yang rusak. Sosialisasi kepada
masyarakat, agar melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait pencurian
fasilitas umum," imbuhnya.
Aktivis tersebut juga menilai bahwa hilangnya 89 besi penutup trotoar di
Jalan Jenderal Sudirman bukan sekadar masalah pencurian aset, tetapi juga
mencerminkan kelemahan sistem pengawasan pemerintah daerah
"Kini, masyarakat menunggu langkah konkret dari pemerintah Kota Metro.
Apakah dugaan pencurian ini akan dibiarkan berlarut-larut, ataukah pemerintah
akhirnya akan bersikap tegas dan bertindak cepat untuk menuntaskan masalah ini.
Tentunya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, jika dibiarkan terus berlarut,
maka warga Metro akan terus menjadi korban dari kelalaian yang berulang,"
tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Miris, Hutan Kota Tersari Gaga di Metro Selain Tak Terawat Diduga Jadi Tempat Mesum
Selasa, 11 Februari 2025 -
Warga Resah, Dua Minggu Berlalu Kasus Pencurian di Metro Tak Kunjung Terungkap
Selasa, 11 Februari 2025 -
Berikut Ini Sembilan Sasaran Prioritas Operasi Keselamatan Krakatau 2025 di Metro
Senin, 10 Februari 2025 -
Harga Gas LPG 3 Kg di Metro Tembus Rp 27 Ribu
Minggu, 09 Februari 2025