Kasus DBD Naik 600 Persen, DPRD Soroti Kesiapan Fasilitas Kesehatan di Kota Metro
Kupastuntas.co, Metro - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Metro naik hingga 600 persen sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025 memicu sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota setempat.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Metro, Roma Doni Yunanto menyebut, curah hujan yang tinggi sejak Desember hingga awal tahun ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus DBD.
"Namun, sayangnya respons yang diberikan masih sangat lemah,” ujar Roma, saat dimintai keterangan, Kamis (9/1/2025).
Roma juga menyoroti kesiapan fasilitas kesehatan di Kota Metro yang dianggap belum optimal.
"Rumah sakit harus memastikan kapasitas ruang rawat inap mencukupi, tenaga medis siap, dan obat-obatan tersedia. Jangan sampai ada pasien yang tidak tertangani dengan baik,” lanjutnya.
Dirinya menyatakan bahwa pihaknya sebagai mitra kerja Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), telah berulang kali mengingatkan pentingnya langkah preventif dan responsif terhadap kasus DBD.
"Sampai saat ini kami belum mendapatkan data lengkap, tetapi yang jelas ada lonjakan kasus signifikan. Kita minta Dinas Kesehatan segera meningkatkan upaya pencegahan, pengobatan dan penanggulangan,” tegasnya.
Baca juga : Kasus DBD di Metro Lampung Meningkat Hingga 600 Persen, Ruang IGD Dilaporkan Penuh
Menurutnya, kasus DBD biasanya membutuhkan waktu perawatan hingga lima hari di rumah sakit. Hal ini menuntut persiapan yang matang, termasuk dalam hal manajemen pelayanan dan logistik kesehatan. Ia berharap Pemkot segera mengambil langkah konkret untuk menangani krisis ini.
"Kejadian luar biasa seperti ini tidak boleh dianggap remeh. Pemerintah harus bergerak cepat agar tidak ada warga yang menjadi korban karena kurangnya pelayanan kesehatan,” kata Roma.
Anggota Dewan itu juga meminta Pemkot Metro untuk tidak hanya mengandalkan upaya kuratif, tetapi juga memperkuat langkah preventif seperti fogging, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan edukasi masyarakat. Ia menegaskan, tanpa langkah strategis, lonjakan kasus DBD dapat semakin sulit dikendalikan.
Dengan meningkatnya jumlah pasien dan terbatasnya fasilitas kesehatan, situasi ini menjadi peringatan serius bagi Pemkot Metro. Langkah cepat dan strategis diperlukan untuk memastikan krisis ini tidak berlanjut lebih parah.
Untuk diketahui, data dari Dinas Kesehatan Metro menunjukkan peningkatan mengejutkan, dari 122 kasus pada 2023 menjadi 735 kasus sepanjang 2024. Memasuki Januari 2025, empat kasus baru kembali tercatat, menjadikan tahun baru ini dimulai dengan kekhawatiran.
Peningkatan ini membuat Kota Metro ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Situasi ini kian mengkhawatirkan seiring datangnya musim penghujan, yang mempercepat penyebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama virus dengue. (*)
Berita Lainnya
-
Warga Margorejo Metro Selatan Tangkap Terduga Pelaku Penyalahgunaan Narkoba
Kamis, 09 Januari 2025 -
Ditetapkan Jadi Walikota Terpilih, Mubaraq Ajak Parpol Bersinergi Bangun Kota Metro
Kamis, 09 Januari 2025 -
Terungkap, Dokumen Perizinan Alih Fungsi Ruko Sudirman Kota Metro Jadi Hotel Diduga Belum Lengkap
Kamis, 09 Januari 2025 -
Kasus DBD di Metro Lampung Meningkat Hingga 600 Persen, Ruang IGD Dilaporkan Penuh
Rabu, 08 Januari 2025