Ini Alasan Pemprov Lampung Naikan HET LPG 3 Kg Jadi Rp 20 Ribu
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung resmi menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram dari sebelumnya Rp18.000 menjadi Rp20.000.
Pj Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan, kenaikan HET tersebut dilakukan karena perlu adanya penyelarasan harga. Dimana kondisi real harga LPG di lapangan sudah di atas Rp20.000 bahkan sampai Rp25.000.
"Maka kita perlu penertiban pangkalan elpiji 3 kg agar penyaluran ke masyarakat sesuai HET dan tepat sasaran. Juga mengurangi marjin hanya maksimal 10 persen ke pengecer atau warung agar masyarakat membelinya hanya di pangkalan," kata dia saat memberikan keterangan, Kamis (9/1/2025).
Samsudin melanjutkan selain konsekuensi penyetaraan harga tersebut, Hiswana Migasdan Pertamina meminta adanya perubahan harga akibat meningkatnya biaya operasional agen dan pangkalan LPG 3 kg imbas kenaikan BBM subsidi di tahun 2023.
"Selain itu adanya kenaikan gaji karyawan dan driver akibat kenaikan UMK dari tahun 2019-2024. Kemudian ada PPN 11 persen dan PPH yang dikenakan pada ongkos angkut sejak tahun 2022 yang pada komponen HET tahun 2019 sebelumnya tidak ada," jelasnya.
Baca juga : Harga Eceran Gas LPG 3 Kg di Lampung Naik Jadi Rp 20 Ribu
Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan jika Pertamina dan Hiswana Migas siap mengamankan stok dan harga sesuai HET serta bersedia dilakukan penertiban keras bagi agen dan pangkalan yang melanggar termasuk revisi penyetaraan harga.
"Pertamina berkomitmen menambah pangkalan se-Provinsi Lampung minimal 1 desa 1 pangkalan. Saat ini jumlah pangkalan 7 500.Harapannya masyarakat mendapatkan harga yang sesuai HET serta jaminan ketersediaan stok elpiji dari agen dan pangkalan secara stabil dan konsisten," tutupnya.
Sementara itu Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek mengatakan, jika pihaknya telah mengusulkan LPG dan BBM bersubsidi untuk kebutuhan tahun 2025 ini.
Dimana untuk usulan kuota LPG 3 kg pada tahun 2025 ini sebanyak 238.610 metrik ton (MT), jumlah tersebut mengalami peningkatan kurang lebih 11,3 persen dari tahun 2024 yang sebesar 214.391 MT.
Sementara itu usulan untuk BBM bersubsidi jenis bio solar sebesar 994.924 kilo liter (KL) sementara untuk pertalite sebesar 823.812 KL.
Usulan kuota tahun ini mengalami peningkatan mengingat Lampung merupakan pintu gerbang Pulau Sumatera sebagai jalur transportasi dan jalur distribusi logistik utama dari Pulau Jawa Menuju Pulau Sumatera maupun sebaliknya.
"Selain itu juga dihitung dengan memperhitungkan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, laju pertumbuhan kendaraan rata-rata per tahun dan prognosa realisasi penyaluran BBM pada tahun 2024," kata dia.
Dimana penyaluran bio solar hingga 31 Desember 2024 sebesar 733.897 KL atau 85,55 persen dari kuota tahun 2024 sebesar 857.813 KL.
Kemudian penyaluran pertalite sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar 691.534 KL atau sebesar 88,10 perseb dari kuota tahun 2024 sebesar 784.883 KL.
"Penyaluran LPG 3 kg sampai dengan 31 Desember 2024 sebesar 221.042 MT atau 102,8 persen dari kuota tahun 2024 sebesar 214.991 MT. Tahun kemarin kita dapat kuota tambahan 600 MT," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kabel Internet Semrawut Kembali Disorot, DPRD Bandar Lampung Usul Tiang Bersama untuk Provider
Kamis, 09 Januari 2025 -
2 Tersangka Kasus Bendungan Marga Tiga Didakwa Korupsi Anggaran Rp 43 Miliar
Kamis, 09 Januari 2025 -
Komisi VII DPR RI Minta Pemprov Lampung Pastikan UMKM Tidak Terdampak Kenaikan Harga LPG
Kamis, 09 Januari 2025 -
Marak Peredaran Rokok Ilegal di Lampung, Pengamat: Ancam Perekonomian dan Tenaga Kerja
Kamis, 09 Januari 2025