• Senin, 06 Januari 2025

Polisi Sebut Oknum Pegawai KSOP Bakauheni Lepas Tembakan Gunakan Airsoft Gun Ilegal

Jumat, 03 Januari 2025 - 18.28 WIB
314

Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin menunjukkan airsoft gun yang digunakan oknum pegawai KSOP saat menodong pegawai pelabuhan, Jumat (3/1/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kapolres Lampung Selatan (Lamsel), AKBP Yusriandi Yusrin sebut oknum pegawai Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) inisial MYS (53) melakukan penodongan terhadap KMI, menggunakan airsoft gun ilegal.

Hal itu diungkapkan Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin saat konferensi pers di ruang video conference, Mapolres setempat, Jumat (3/1/2025) sore.

"Jadi untuk airsoft gun yang kami sita untuk saat ini tidak memiliki ijin, kalau tidak memiliki ijin ini kami anggap ilegal," ujar Kapolres.

"Seharusnya mendapatkan ijin dari Perbakin, untuk penggunaan juga harus jelas. Kalau digunakan untuk hal-hal negatif bisa berdampak berbahaya, bahkan melukai, bahkan juga lebih dari sekedar melukai," sambungnya.

Baca juga : Oknum Pegawai KSOP Bakauheni Todongkan Senpi ke Pegawai Pelabuhan, Korban: Ada Letusan Sekali, Untung Saya Menghindar

Terkait penggunaan airsoft gun ilegal tersebut, Yusriandi menyatakan, akan melakukan pendalaman dari mana MYS mendapat airsoft gun.

"Kita masih dalami dari mana terlapor mendapat airsoft gun ini," tegasnya.

Sementara ini, lanjut Yusriandi, perbuatan yang dilakukan oleh terlapor secara sadar. Belum dicek kembali apakah ada unsur mengkonsumsi Narkotika saat kejadian.

"Namun saat itu sifatnya yang bersangkutan seketika saja karena terbawa emosi, mungkin dia menganggap saya ini petugas sudah lama belasan tahun tugas di pelabuhan merasa mau melintas. Si petugas ini (KMI) baru 5 bulan bertugas di tiketing tersebut, mungkin tidak mengenal seketika itu terlapor menggunakan airsoft gun-nya," urainya.

Sementara ini, hasil penyelidikan kepolisian dan dalam waktu dekat akan ditingkatkan ke penyidikan untuk gelar penetapan tersangka.

"Jadi terlapor masih kita amankan di Polres, ini masih terus dilakukan pemeriksaan pelapor, kemudian para saksi-saksi, terkait perbuatan yang dilakukan oleh terlapor. Karena baru dilaporkan hari ini jam 1 siang, ini berproses terus ya dari penyidik Sat Reskrim Polres Lampung Selatan terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelapor, saksi-saksi, kemudian juga terlapor," timpal Kapolres.

Perbuatan pengancaman dengan kekerasan yang dilakukan oleh MYS, terancam sanksi pidana penjara hingga 12 tahun lamanya.

"Dalam hal ini, pasal yang dipersangkakan terhadap terlapor yaitu Pasal 335 KUH Pidana Juncto Pasal 1 Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senpi dengan ancaman pidana penjara maksimal 13 tahun penjara," pungkas Kapolres. (*)