• Kamis, 26 Desember 2024

Harga Singkong Anjlok, Pemprov Lampung Turunkan Tim Investigasi

Rabu, 11 Desember 2024 - 14.04 WIB
102

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, saat dimintai keterangan, Rabu (11/12/2024). Foto : Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap penurunan harga singkong yang terjadi di Lampung sejak beberapa minggu terakhir.

"Kemarin tim sudah turun dan laporannya sedang kita buat untuk kita laporkan kepada Pj Gubernur," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, saat dimintai keterangan, Rabu (11/12/2024).

Bani mengatakan jika pihaknya akan mengadakan pertemuan dengannya pengusaha singkong, pabrikan, serta petani singkong untuk menentukan harga ideal sebagai acuan dalam pembelian singkong.

"Setelah itu kita adakan pertemuan dengan pengusaha singkong, pabrikan dan petani singkong. Kita akan cari harga yang ideal sebagai acuan nanti dalam pembelian singkong berikut nya," tambahnya. 

Baca juga : Harga Singkong Anjlok, Ketua Komisi II DPRD Lampung: Tetapkan Harga Dasar Untungkan Petani

Menurut Bani berdasarkan hasil investigasi, penurunan harga singkong yang terjadi di Lampung lantaran saat ini tengah terjadi panen raya serta bersamaan dengan musim hujan sehingga refraksi nya tinggi.

"Harga turun menurut investigasi karena panen nya banyak dan kedua panen saat musim hujan jadi rafaksi nya tinggi. Harga nya bervariasi kisaran Rp1.100 sampai 1.200 tapi diterima petani sekitar Rp800 per kilogram," kata dia.

Diberitakan sebelumnya petani singkong di wilayah Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan persoalan harga, dimana harga singkong saat ini hanya tembus 750 per kg sehingga tidak sebanding dengan biaya penanaman dan biaya perawatan.

Hal tersebut di sampaikan Kepala Desa Pakuan Aji, Kecamatan Sukadana, Tan Malaka. Menurutnya masyarakat Desa Pakuan Aji mayoritas petani termasuk petani palawija seperti singkong dan jagung.

"Masyarakat kami 70 persen petani otomatis hasil bumi menjadi sumber penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari hari. Seperti saat ini waktu musim panen singkong tapi harga anjlok signifikan," kata Tan Malaka.

Kata Tan Malaka petani menjual singkong kepada tengkulak (lapak) diharga 1.225 per kg namun terdapat potongan 25 persen sehingga petani menerima bersih 750 per kg. Sementara petani singkong bisa mendapat keuntungan jika harga singkong minimal 1.000 per kg. (*)