• Sabtu, 21 Desember 2024

Harga Singkong Anjlok, Ketua Komisi II DPRD Lampung: Tetapkan Harga Dasar Untungkan Petani

Rabu, 11 Desember 2024 - 13.34 WIB
145

Ketua Komisi II DPRD Lampung Ahmad Basuki, saat dimintai keterangan. Foto: Yudha/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi II DPRD Lampung Ahmad Basuki yang membawahi sektor Perekonomian dan Pertanian, menyoroti penurunan harga singkong yang menjadi keluhan para petani. 

Sebagai salah satu sentra penghasil singkong terbesar di Indonesia, kondisi ini dianggap dapat mengancam kesejahteraan petani sekaligus sektor pertanian di daerah tersebut.

Ahmad Basuki menegaskan pentingnya langkah-langkah strategis dengan koordinasi pemerintahan daerah untuk mengatasi persoalan ini.

"Kami sangat memahami kegelisahan petani. Harga singkong yang anjlok ini merupakan persoalan serius yang harus ditangani segera. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mencari solusi yang konkret dan efektif," ujarnya, melalui pesan WhatsAp, Rabu (11/12/2024).

Salah satu solusi awal yang ia tawarkan adalah menetapkan harga dasar yang lebih menguntungkan bagi petani. Ia juga mengusulkan penguatan koperasi petani untuk membantu meningkatkan posisi tawar mereka di pasar.

"Kami juga akan mendorong pengembangan industri hilir berbasis singkong, seperti tepung tapioka, bioetanol, dan produk olahan lainnya. Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah singkong dan mengurangi ketergantungan pada pasar bahan mentah," tutur Ahmad Basuki.

Ia juga menyoroti perlunya perbaikan infrastruktur distribusi dan akses pasar. 

Dia akan mengajak sektor swasta untuk bermitra dengan petani agar hasil panen dapat terserap dengan baik.

"Selain itu, kami mendukung pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk singkong Lampung di pasar nasional maupun internasional," jelasnya.

Ahmad Basuki memastikan bahwa langkah jangka pendek juga akan segera dilakukan dengan mendorong pemerintah daerah untuk memanggil pengusaha dan pemilik perusahaan singkong guna berdialog dengan perwakilan petani. 

"Tujuannya adalah merumuskan solusi konkret jangka pendek dengan menetapkan harga yang berkeadilan. Selain itu, kami akan mengupayakan distribusi pupuk subsidi untuk tanaman singkong, yang selama ini hanya tersedia untuk padi dan jagung, sebagai upaya meringankan beban petani," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, petani Kabupaten Lampung Timur, Tan Malaka mengungkapkan, petani menjual singkong kepada tengkulak (lapak) di harga Rp1.225 per kg, namun terdapat potongan 25 persen sehingga petani menerima bersih Rp750 per kg.

Sementara itu, salah seorang pelaku usaha jual beli singkong, Silo mengatakan, turunnya harga singkong sudah terjadi selama satu pekan ini, sebelumnya Rp1.320 per kg sekarang turun menjadi Rp1.150 per kg.

"Karena pihak perusahaan menurunkan harga sehingga saya juga membeli dari petani dengan harga menyesuaikan," kata Silo.

Alasan perusahaan membeli dengan harga murah dengan alasan terjadinya curah hujan tinggi sehingga kandungan Pati menurun dan meningkatnya kadar air. (*)