• Kamis, 26 Desember 2024

Geruduk Mapolda Lampung, Ratusan Kader Fatayat NU Gelar Aksi Tuntut Keadilan Kematian Riyas Nuraini

Rabu, 04 Desember 2024 - 16.49 WIB
5.9k

Ratusan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melakukan aksi solidaritas dan doa bersama di GSG Presisi Mapolda Lampung, Rabu (4/12/2024). Foto: Martogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ratusan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melakukan aksi solidaritas dan doa bersama di GSG Presisi Mapolda Lampung, Rabu (4/12/2024) sore.

Mereka melakukan aksi damai guna meminta keadilan hukum terhadap almarhumah Riyas Nuraini (30) yang kasusnya masih menjadi misteri dan belum terungkapnya pelaku.

Ketua PW Fatayat NU Lampung, Wirdayati mengatakan, pihaknya datang ke Mapolda Lampung untuk meminta keadilan hukum terhadap almarhumah Riyas Nuraini. Ratusan kader itu datang dengan ketulusan hati dari berbagai kader Fatayat NU di Lampung.

"Kami Fatayat NU hanya bisa melakukan upaya-upaya pendampingan wabil khusus untuk putri korban. Kemudian, kami hanya bisa berdoa bersama mengetuk pintu langit, karena kebiasaan kami, pada sore hari ini bisa memberikan kekuatan bapak polisi untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.

"Karena ini dari doa hati yang tulus para kader untuk mengungkap kasus ini, kami datang dengan biaya sendiri, yang hadir ini hanya 200 sampai 300, di sini. Sebetulnya, masih banyak lagi kader yang ingin datang untuk doa bersama," Lanjutnya.

Baca juga : Fatayat NU Datangi Polda Lampung Besok, Tuntut Kejelasan Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Karung di Lamtim

Selain doa bersama, para kader tersebut ingin mengetahui perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana pembunuhan itu.

"Sebenarnya sampai dimana proses kasus ini, dari ditemukan meninggal dan sampai lima bulan ini juga belum terungkap. Hari ini dengan berbagai upaya, semoga Polda Lampung, serius mengungkap kasus ini, menggunakan teknologi yang canggih dimiliki Polda Lampung," imbuhnya.

Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak mengatakan pihaknya dengan senang hati menerima kader Fatayat NU Lampung yang akan melakukan aksi damai solidaritas dan doa bersama di Polda Lampung untuk almarhumah Riyas Nuraini.

"Kedatangan mereka untuk doa bersama karena kemarin sudah terjawab semua, sudah saya sampaikan tidak ada masalah, mereka hanya ingin berdoa bersama mendoakan almarhumah Riyas Nuraini dan mendoakan Polri supaya bisa lebih kerja keras lagi mengungkap ini," ujarnya Rabu (4/12/2024).

Terkait perkembangan kasus tersebut, Pahala mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan tidak henti-hentinya menggali informasi sekecil apapun agar kasus itu terungkap.

"Sampai sekarang pelakunya kita belum tahu siapa, tentu saya tidak bisa menjawab kepastiannya tapi kita terus melakukan upaya menggali informasi sekecil apapun dan juga saya meminta kepada masyarakat dan sahabat Fatayat NU apabila ada informasi sekecil apapun tolong diinformasikan supaya nanti kita jadikan sebagai bahan untuk melakukan pendalaman terkait dengan kasus ini," jelasnya.

Untuk diketahui, sudah 5 bulan lebih penemuan jasad Riyas Nuraini (30) yang terbungkus karung di tengah ladang jagung di Lampung Timur masih menjadi misteri.

Dimana, warga Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur itu ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang mencari rumput pada Kamis (18/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB lalu.

Saat itu, korban ditemukan di dalam karung dan di letakan di sepeda motor Honda Vario B 4416 SFX di peladangan jagung, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur.

Terakhir, polisi telah memeriksa sebanyak 39 saksi dalam peristiwa itu diantaranya keluarga, tetangga, warga, pihak toko dimana korban sering berbelanja pakaian untuk usaha olshopnya hingga kerabat korban yang mengetahui bahkan melihat terakhir kali keberadaan korban.

Selain itu, Polda Lampung juga telah melakukan autopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Lampung.

Dari hasil visum ditemukan fakta bahwa ada sejumlah luka di tubuh korban diantaranya di kepala, wajah, tangan, kaki hingga leher nyaris putus.

Pihak kepolisian mengatakan sejumlah luka di tubuh korban diakibatkan benda tumpul dan benda tajam diantaranya di wajah dan kepala korban ada luka akibat hantaman benda tumpul serta bagian tengkorak ada yang retak.

Sedangkan luka fatal di leher korban diduga disebabkan oleh sajam sehingga membuat leher korban nyaris putus dan batang leher korban patah.

Kendati demikian, polisi belum bisa menyimpulkan sajam apa yang digunakan oleh pelaku.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan pihak kepolisian masih bekerja dan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Dirinya pun meminta awak media agar bersabar dan akan dikonfirmasi lebih lanjut. "Mohon waktu, kami masih bekerja," singkatnya. (*)