• Selasa, 22 Oktober 2024

Misteri Kematian Ibu Muda di Pesisir Barat, Keluarga Tuntut Keadilan

Kamis, 10 Oktober 2024 - 09.14 WIB
1.3k

Suasana pemakaman Elipiyasari di Pekon Wonosobo, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, diselimuti duka dan isak tangis keluarga. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Rabu (9/10/24) malam, di rumah sederhana di Pekon Wonosobo, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, suasana duka menyelimuti. Di sana, Saidi (70), kakek dari Elipiyasari, hanya bisa duduk tertunduk di sudut ruang tamu yang remang. Tangannya gemetar menahan kesedihan yang tak terkatakan, sementara bulir-bulir air mata sesekali jatuh dari mata tuanya.

Nama cucunya, Elipiyasari, kerap terucap lirih dari bibirnya, diiringi lantunan istighfar yang tak putus. Kepergian cucu yang begitu dicintainya begitu mendadak, meninggalkan luka yang dalam.

Di balik keheningan ini, harapan akan keadilan terus terpatri—keadilan untuk sang cucu, yang kini telah pergi.

Elipiyasari, ibu muda berusia 26 tahun itu, ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Pemangku Sidomulyo, Pekon Sukanegara, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, pada Selasa, 8 Oktober 2024. Penemuan jenazahnya pertama kali disaksikan oleh suaminya, Andi Saputra, yang baru pulang bekerja sebagai sopir.

Setibanya di rumah, ia disambut oleh tangisan anak kecilnya yang berkata bahwa sang ibu tidak bangun-bangun. Dengan panik, Andi segera memeriksa dan mendapati Elipiyasari telah terbujur kaku.

BACA JUGA: Ibu Muda Asal Tanggamus Ditemukan Meninggal di Pesibar, Polisi Lakukan Autopsi

Peristiwa ini mengejutkan masyarakat sekitar dan menimbulkan berbagai spekulasi. Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP dan menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, serta bercak darah di sekitar lokasi kejadian.

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan indikasi kuat bahwa Elipiyasari adalah korban pembunuhan. “Kami menemukan bukti kekerasan fisik pada tubuh korban,” ujarnya.

Di tengah suasana duka yang masih terasa pekat, Saidi, kakek korban, hanya bisa berharap agar pelaku segera ditemukan dan diadili.

“Kami ingin keadilan. Jika benar cucu saya dibunuh, kami berharap polisi bisa menemukan pelakunya secepat mungkin. Jangan biarkan dia bebas berkeliaran. Kami keluarga sangat sedih, dan hanya ingin kebenaran terungkap,” katanya lirih, menahan air mata yang terus mengalir.

Pemakaman Elipiyasari digelar pada Rabu malam, 9 Oktober 2024, di TPU Pekon Wonosobo, meski dilakukan menjelang tengah malam. Keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat tetap hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman, di mana tangisan duka pecah saat jasad Elipiyasari diturunkan ke liang lahat. Bagi keluarganya, terutama sang kakek, kepergian ini terasa begitu mendalam.

Aipda Riyan Rozi dari Polsek Wonosobo turut hadir dalam pemakaman, menyatakan bahwa pihak kepolisian tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga yang berduka.

“Kami hadir di sini untuk memberikan rasa aman dan turut berbelasungkawa atas tragedi ini. Kasus ini akan kami tangani dengan serius agar kebenaran segera terungkap,” ucapnya.

Kini, masyarakat Pemangku Sidomulyo, Pekon Sukanegara, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, dan Pekon Wonosobo, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus hanya bisa menunggu dengan penuh harap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku di balik tragedi ini.

Saksi-saksi dari lingkungan sekitar telah diperiksa untuk memberikan petunjuk lebih lanjut. Bagi keluarga, terutama Saidi, hanya satu yang mereka tunggu: kebenaran yang terungkap dan keadilan untuk cucu tercinta.

Kematian Elipiyasari bukan hanya menyisakan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok yang baik dan ramah.

Di tengah kesedihan yang mendalam, satu harapan tetap menyala: agar pelaku segera ditemukan dan keadilan ditegakkan, sehingga keluarga yang ditinggalkan dapat menemukan sedikit pelipur lara di tengah kehilangan yang begitu mendalam. (*)