Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kupas Tuntas Group mengundang salah satu calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam acara Kupas Podcast yang mengusung tema 'Mengenal Lebih Dekat Sosok Arinal Djunaidi', yang berlangsung di kantor Kupas Tuntas, Selasa (2/10/2024).

Dalam podcast tersebut Kupas Tuntas menggali lebih dalam terkait karir, pendidikan, peran orang tua hingga peran sang istri yang mendampingi Arinal Djunaidi hingga sukses mempimpin Lampung dengan menjadi Gubernur periode 2019-2024.

Arinal mengatakan jika salah satu sosok yang memiliki peran penting dalam mendampingi dirinya adalah Riana Sari yang ia nikahi pada September tahun 1988 atau 36 tahun yang lalu. 

"Peran istri ini sangat luar bisa, kadang suami itu lupa dan kadang suami kurang menghargai. Doa ibu dan doa istri paling mujarab, setiap subuh dia selalu mendoakan saya dan mengingatkan jabatan itu sementara," kata Arinal. 

Baca juga : Tekat Kuat Masa Kecil Arinal Djunaidi Dalam Pendidikan, Menghantarkanya Jadi Pemimpin Lampung

Bapak tiga anak itu juga mengakui jika dalam kekeluargaan ada saja cobaan yang kerap kali dihadapi. Namun, ia selalu mengkomunikasikan hingga masalah tersebut tidak berkepanjangan. 

"Tapi kadang ada godaan, kadang ibu dengar cerita dari orang lain dan saya langsung bicarakan. Kalau marah tidak menyelesaikan masalah. Gunakan kekuatan untuk meruntuhkan hati suami dan anak satu-satunya," lanjutnya.

Selain itu, Riana Sari juga dinilai adil bisa menempatkan diri dengan tidak membedakan antara keluarga nya masing-masing. Selain itu aktivitas yang dilakukan oleh Riana Sari juga menunjang apa yang saat ini tengah dia lakukan.

"Dia tidak memilih antara keluarga saya dan keluarga dia jadi bisa diterima oleh semua keluarga. Aktivitas yang dilakukan nya juga menunjang apa yang saya lakukan. Tidak mungkin tidak ada perbedaan tapi perbedaan itu membuat makin cinta," guraunya.

Arinal juga mengatakan jika dirinya tidak pernah mendoktrin anak-anaknya untuk mencapai sesuatu hal. Namun ia serahkan semuanya sesuai dengan bakat masing-masing.

"Anak saya tidak ada doktrin, saya dorong bagimana bisa mencapai tujuan dan bermanfaat untuk dirinya, keluarga dan bangsa. Apapun bentuk keberhasilan tergantung dengan cara berfikir dan melakukan nya," terangnya. (*)