Lokasi Tewasnya Warga Suoh Ternyata Sering Terdengar Suara Harimau, Tim Gabungan Lakukan Penyelidikan
Kupastuntas.co, Lampung Barat – Di lokasi tewasnya Karim
Yulianto di area perkebunan miliknya ternyata kerap terdengar suara Harimau,
hal itu disampaikan saksi sekaligus Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki, suara auman
harimau juga tedengar satu hari sebelum kejadian.
Ia mengatakan mendengar suara harimau di sekitar kebun korban beberapa malam sebelumnya, hal itu memicu kepanikan di kalangan masyarakat setempat, yang khawatir akan keberadaan binatang buas di sekitar pemukiman.
Sementara itu Kapolres Lampung Barat AKBP Rinaldo Aser melalui Kapolsek Bandar Negeri Suoh (BNS) Iptu Edward Panjaitan mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan bersama pihak terkait.
BACA JUGA: Tewas Mengenaskan, Warga Suoh Diduga Kembali Jadi Korban Serangan Harimau
"Penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung, dan pihak berwenang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan menghadapi serangan binatang buas," kata dia, Minggu (22/9/2024).
Ia menambahkan, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan penyelidikan dan memastikan keamanan wilayah tersebut, agar tidak ada lagi warga yang jadi korban.
Sebelumnya diberitakan, pasca tragedi tewasnya Karim Yulianto, warga Pemangku Kalibata, Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan Suoh, yang diduga menjadi korban serangan Harimau Sumatera masyarakat diminta agar membatasi kegiatan berkebun.
BACA JUGA: Pasca Serangan Harimau di Suoh, Masyarakat Diminta Batasi Aktivitas Berkebun
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Lampung Barat Nukman usai menerima informasi tewasnya warga Suoh dengan kondisi yang cukup mengenaskan tersebut, ia menekankan agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan.
"Untuk sementara jangan melakukan aktivitas di kawasan hutan sendiri, jangan melewati tempat-tempat yang berpotensi munculnya hewan buas pada malam hari," kata Nukman kepada wartawan, Minggu (22/9/2024).
Selain itu Nukman menegaskan agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keberadaan hewan buas yang berkeliaran dimaksud dengan melakukan penembakan dan atau menjerat hewan buas tersebut.
"Sampaikan informasi yang akurat terkait keberadaan hewan buas pada Aparatur Kampung, Babin Kamtibmas, Babinsa dan BPBD (Pemadam Kebakaran), agar segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait," sambungnya. (*)
Berita Lainnya
-
Masuki Masa Tenang, Tim Gabungan Tertibkan APK di Sejumlah Titik di Lampung Barat
Senin, 25 November 2024 -
Mengenal Sosok Edi Novial, Pemecah Rekor Ketua DPRD Lampung Barat Tiga Periode Berturut-turut
Senin, 25 November 2024 -
Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Senin, 25 November 2024 -
Tayuhan Bumi Sekala, Upaya Pelestarian dan Pengembangan Seni Tradisi Pusaka Lama Masyarakat Sekala Bekhak
Senin, 25 November 2024