• Selasa, 26 November 2024

Makin Agresif Setelah Dipasang GPS Collar, Kawanan Gajah Suoh Lambar Kembali Rusak Rumah Warga

Senin, 22 Juli 2024 - 09.08 WIB
71

Makin Agresif Setelah Dipasang GPS Collar, Kawanan Gajah Suoh Lambar Kembali Rusak Rumah Warga. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pasca pemasangan GPS Collar oleh tim gabungan beberapa waktu lalu, kawanan gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat (Lambar) justru semakin agresif. Mereka kembali mendekati pemukiman dan merusak rumah warga.

Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugeng Hari Kinaryo Adi, mengatakan bahwa gajah liar merusak rumah warga di Pemangku Pringgondani, Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, pada Senin (22/7/2024) sekitar pukul 01:00 WIB.

"Kawanan gajah ini justru semakin agresif setelah dipasang GPS Collar. Mereka mendekati pemukiman warga di Pemangku Pringgondani, Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, sekitar pukul 01:00 WIB dini hari," katanya pada Senin (22/7/2024).

Ia menambahkan, sebelum merusak rumah warga, kawanan gajah itu sempat dihalau oleh Satgas dan masyarakat agar kembali masuk ke hutan. Namun, gajah-gajah tersebut tidak merespon dan tetap mendekati pemukiman.

"Satgas dan masyarakat kecolongan sehingga kawanan gajah itu mendekati pemukiman dan merusak rumah warga bernama Suyit, mantan pemangku Pringgondani. Bagian dapur bahkan rusak diobrak-abrik kawanan gajah," kata Sugeng.

Baca juga : Tim Gabungan Berhasil Pasang GPS Collar ke Kawanan Gajah Kelompok Bunga

Sugeng menuturkan bahwa setelah merusak rumah warga, kawanan gajah kembali ke wilayah Gunung Gede di Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh. Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap keberadaan kawanan gajah liar tersebut.

Sugeng juga menegaskan bahwa pergerakan gajah di wilayah tersebut patut diwaspadai karena akan lebih sulit ditebak meskipun sudah dipasang GPS Collar. Bahkan Satgas kebingungan dalam mengarahkan gajah-gajah tersebut.

"Ini belum tahu mau kita arahkan ke mana, karena serba repot kalau sudah ada di situ. Kita arahkan ke Blok 9 sudah ada blokade, kita arahkan ke Talang Sayuti nyebrang Way Semaka juga ada blokade," imbuhnya.

"Takutnya bukan lagi konflik dengan satwa, malah konflik antara manusia dan manusia itu sendiri. Kami meminta agar masyarakat tetap waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

Sebelumnya, petugas gabungan berhasil memasang GPS Collar ke kawanan gajah liar yang kerap meneror warga Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS). Pemasangan GPS Collar dilakukan di Pemangku Tri Tunggal, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, pada Jumat (19/7/2024).

Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan bahwa petugas gabungan berhasil memasang GPS pada kawanan gajah kelompok Bunga, dan pemasangan GPS berjalan lancar tanpa kendala.

"Petugas gabungan berhasil memasang GPS ke salah satu ekor gajah dari kelompok Bunga di Pemangku Tri Tunggal, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh. Ini tentu akan lebih memudahkan kita dalam melakukan pemantauan," kata Sugeng.

Ia menambahkan bahwa pemasangan GPS Collar terhadap kawanan gajah tersebut merupakan hasil koordinasi dengan pihak terkait beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan karena kawanan gajah kerap mendekati pemukiman, sedangkan GPS Collar sebelumnya sudah tidak aktif.

"Sebelumnya, dua unit GPS yang telah terpasang pada dua ekor gajah kelompok Jambul telah rusak atau tidak berfungsi lagi. Sehingga, pemasangan GPS kali ini bisa mempermudah melacak keberadaan gajah liar yang sering mendekati pemukiman," sambungnya.

Sugeng berharap bahwa dengan dipasangnya GPS Collar ini, pergerakan gajah bisa terus terdeteksi sebagai upaya mitigasi agar kawanan gajah tidak mendekati pemukiman dan menghancurkan fasilitas warga, baik rumah maupun perkebunan di wilayah setempat.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait atas kerja sama dan koordinasi yang telah dilakukan. Semoga ke depannya kawanan gajah ini bisa terus terpantau untuk mengantisipasi terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar ini karena blokade akan dilakukan dengan mudah," pungkasnya. (*)