• Minggu, 07 Juli 2024

Proses Mendaftar di MyPertamina Ribet dan Memakan Waktu Lama

Kamis, 04 Juli 2024 - 11.14 WIB
45

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga yang ingin mendapatkan jatah bahan bakar minyak (BBM) subsidi harus mendaftarkan diri di aplikasi MyPertamina. Sayangnya, proses pendaftaran yang harus dilakukan cukup rumit dan memakan waktu lama.

Seorang warga Bandar Lampung mengaku bahwa proses pendaftaran dan verifikasi oleh PT Pertamina agar bisa membeli BBM subsidi sangat memakan waktu.

"Rabu kemarin saya minta bantuan petugas salah satu SPBU untuk mendaftar di MyPertamina. Karena saat saya mau isi pertalite, ditolak oleh petugas SPBU dengan alasan mobil saya harus pakai bio solar. Padahal mobil saya jenis Avanza," ungkapnya yang minta identitasnya dirahasiakan, Kamis (4/7/24).

Petugas SPBU menyarankan agar warga tersebut membeli pertamax. Merasa keberatan, ia meminta bantuan petugas SPBU untuk mendaftarkan dirinya di aplikasi MyPertamina sebagai konsumen BBM subsidi.

"Setelah memasukkan semua data pribadi sesuai KTP, ternyata tidak bisa langsung disetujui oleh PT Pertamina. Verifikasi data pribadi memakan waktu lebih dari satu hari. Setelah itu, kendaraan saya juga harus diverifikasi dan itu butuh satu hari lagi. Karena saya harus kerja, proses verifikasi saya tidak tuntas," tuturnya.

BACA JUGA: Pertamina Tanggapi Maraknya Penyalahgunaan QR Code untuk BBM Bersubsidi

Pertamina diharapkan dapat segera memperbaiki proses pendaftaran dan verifikasi agar lebih efisien dan tidak menyulitkan masyarakat yang ingin mendapatkan BBM subsidi.

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 dan Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020, disebutkan ada tiga kategori kendaraan yang mendapatkan jatah solar subsidi: kendaraan pribadi plat hitam 60 liter per hari, angkutan umum orang atau barang roda 4 sebanyak 80 liter per hari, dan angkutan umum roda 6 sebanyak 200 liter per hari.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya.

"Jika pelanggan merasa tidak mengisi BBM bersubsidi namun kuota tertulis sudah habis, maka yang bersangkutan dapat melakukan refresh pada QR Code yang digunakan," ujar Nikho pada Kamis (4/7/2024).

Nikho menambahkan bahwa masyarakat yang telah mendaftarkan kendaraannya di Subsidi Tepat akan mendapatkan QR Code yang bisa langsung digunakan untuk membeli BBM subsidi.

"Satu akun pendaftaran bisa digunakan untuk mendapatkan lebih dari satu QR Code, dengan kata lain bisa mendaftarkan lebih dari satu kendaraan. Namun, tiap QR Code hanya berlaku untuk satu kendaraan saja," jelasnya.

Bagi masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan dalam penyaluran BBM bersubsidi, Nikho mengimbau untuk segera melapor ke 135 agar dapat segera ditindaklanjuti. (*)