• Kamis, 28 November 2024

Jalan Rusak di Lampung Selatan Viral, Anggota DPRD Sentil Pemkab Tidak Peka

Senin, 06 Mei 2024 - 15.04 WIB
624

Anggota Komisi III DPRD Lampung Selatan (Lamsel) Dede Suhendar. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Anggota Komisi III DPRD Lampung Selatan (Lamsel) Dede Suhendar menegaskan Pemerintah Daerah seharusnya peka dengan kondisi jalan rusak dan tidak menunggu viral baru melakukan perbaikan.

Hal itu buntut viralnya potingan akun media sosial Instagram @ummuhanii89 setelah mengunggah video jalan penghubung Kecamatan Katibung dan Merbau Mataram yang rusak parah. Ditambah potingan itu banjir dukungan dari netijen yang berterimakasih karena merawa terwakili.

Dede Suhendar mengaku miris dengan kondisi Lampung Selatan yang viral karena jalannya yang rusak, bukan karena hal yang positif.

"Miris juga melihat Lampung Selatan sekarang, ya itu juga tanda-tanda pelemahan di kita DPRD karena masyarakat sekarang cenderung percaya dengan selebgram ketimbang ke kita," ujarnya, saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).

Dede melanjutkan, anggota dewan biasanya menyerap aspirasi masyarakat lalu dibahas dan diusulkan ke Pemerintah Daerah melalui pokok pikiran (Pokir) DPRD.

BACA JUGA: Selebgram Kritik Jalan Rusak Puluhan Tahun di Lampung Selatan Langsung Viral

"Karena Pokir kita belum diakomodir, hanya beberapa yang diakomodir oleh eksekutif ya. mungkin sudah diusulkan oleh kawan-kawan yang lain di dapil 6 dan 7 melalui Pokir. Pokir saya yang di Way Sulan presentase akomodir yang mengecewakan, selama 5 tahun paling usulan saya yang diakomodir 600 meter dari total sekitar belasan kilometer," sambungnya.

Dede berharap, Pemerintah Daerah jangan menunggu viral, pasalnya hal itu seolah-olah mengikis kepercayaan masyarakat ke DPRD.

"Kenapa mengikis? jadi seolah-olah anggapan masyarakat ini dibangun gara-gara diviralkan oleh selebgram Ummu Hani. Pemerintah Daerah lebih peka lagi, maksudnya dengan Pokir jadi jangan sampai viral baru dibangun kayaknya miris seolah-olah kita DPRD tidak ada tajinya sama sekali kalah dengan selebgram," kritiknya.

Meski begitu, Dede beranggapan, masyarakat bebas dalam menyampaikan aspirasi termasuk mem-viralkan melalui media sosial.

"Sah-sah saja dan diperbolehkan, kalau saya silahkan saja kadang masyarakat menyampaikan pak ini mau saya viralkan ya silahkan kami tidak bisa mencegah juga. jadi sekarang masyarakat cenderung mem-viralkan," timpalnya.

Dede menegaskan, Pokir DPRD ada baiknya diakomodir oleh eksekutif, dirinya pun sudah menyampaikan dan mengajukan namun belum terealisasi.

"Jangan melihat anggota dewannya koalisi atau non koalisi, sepertinya untuk di Way Sulan hal itu berlaku. Bukannya kita melarang selebgram mem-viralkan jalan rusak tidak ada masalah cuma kita jangan sampai kalah intinya," tuturnya.

Dede menceritakan, waktu itu, jalan Tanjung Bintang sempat viral rusak dan langsung direspon oleh Pemerintah Daerah dengan pembangunan jalan tersebut.

"Kan itu masyarakat mengucapkan terima kasih bukan ke Bupati dan DPRD, tapi ke selebgram," katanya.

Disoal besaran anggaran untuk pembangunan ruas jalan di seluruh wilayah Lampung Selatan pada tahun 2024, Dede menyatakan, dialokasikan sekitar Rp75 miliar.

"Ya kalau kita melihat anggaran, anggaran kita kecil kalau tidak salah tidak lebih dari Rp75 miliar total dari (APBD) Rp2,3 triliun. Untuk presentasenya saya kurang tahu persis cuma sejauh ini di Kecamatan Way Sulan yang sangat minim, sebenarnya bukan tidak berikhtiar seperti tahun ini Pokir kita tidak ada yang diakomodir," ucapnya.

Dede menambahkan, seharusnya APBD Lampung Selatan mampu untuk melakukan perbaikan jalan. Kecuali saat Covid-19 kemarin bisa dimaklumi karena banyak refocusing anggaran.

"Kalau untuk sekarang seharusnya kita mampu dari tahun 2022, 2023, 2024, kita mampu," cetusnya.

Dede menyebut, sepakat dengan mantan Bupati Rycko Menoza yang sempat mengusung program jalan poros dan jalan perbatasan dengan kabupaten lain untuk memperbaiki kerusakan jalan secara bertahap.

"Kita membangun dengan konsep yang jelas. nah paling tidak Pemerintah Daerah fokus dulu jalan-jalan poros yang menghubungkan antar kecamatan, kalau sudah beres baru ke yang lain," pungkasnya. (*)