Kata HNSI Lampung Soal Nelayan di Kuala Penet Sulit Dapat Solar Subsidi
 
                    SPBN di Pesisir Muara Gadingmas diserbu nelayan. Rabu, (3/4/2024). Foto: Agus/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Terkait persoalan nelayan di Kuala Penet, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung angkat bicara, menurutnya pemerintah segera turun tangan untuk mencari solusi. 
Ketua HNSI Provinsi Lampung, Bayu Witara mengatakan, sebenarnya di pesisir Kuala Penet sudah dibangun Stasiun Bahan Bakar Nelayan (SPBN), namun belum bisa beroperasi dikarenakan ada persoalan interen koperasi.
"SPBN di Kuala itu legalitasnya di kelola oleh salah satu koperasi. Saya tidak akan sebutkan nama koperasinya. Dan itu berlarut-larut tidak juga selesai," kata Bayu Witara saat dimintai keterangan. Rabu, (3/4/2024).
Diluar persoalan koperasi pengelola SPBN, pemerintah diminta segera turun tangan kumpulkan pihak koperasi.
"Tujuan dari pertemuan untuk mencari titik terang prospek kedepannya, bagaimana SPBN bisa beroperasi. sehingga bisa membantu nelayan yang ada di Kuala Penet. Sebab dengan adanya SPBN tentu nelayan bisa membeli solar bersubsidi," ujarnya.
Baca juga : Jerit Nelayan di Kuala Penet Lamtim Tidak Pernah Nikmati Solar Subsidi
Jika memang koperasi tidak lagi mampu melanjutkan dalam arti persoalan interen. Kata Bayu, pemerintah harus cari cara lain, tinggalkan koperasi tersebut bangun SPBN baru dengan mencari investor baru.
"Kami rasa banyak investor yang ingin memberikan modal untuk membangun SPBN namun harus ada kejelasan SPBN lama yang sudah terbangun itu," jelasnya.
Seorang nelayan di Kuala Penet bernama Martoyo mengatakan, apapun caranya siapapun yang akan mengelola sebenarnya tidak menjadi persoalan bagi nelayan, yang penting nelayan bisa mendapatkan solar subsidi.
"Kami yang penting ada SPBN sudah seneng pak, entah siapa yang mengelola entah siapa yang punya tidak jadi masalah," kata Martoyo. (*)
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            Polisi Sita Rp 60 Juta dari 3 Tersangka Kasus Korupsi Bendungan Marga Tiga LamtimJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Bupati Ela Siti Nuryamah Teken MoU dengan KemenP2MI, Komitmen Tingkatkan Layanan MigranKamis, 30 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            PMI Asal Lampung Timur Meninggal di Taiwan, Diduga Alami DepresiRabu, 29 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            2.000 Siswa Pecahkan Rekor MURI Makan Alpukat Siger di Lampung TimurSelasa, 28 Oktober 2025









