• Kamis, 09 Januari 2025

Jenazah PMI Asal Lampung Timur Tiba di Rumah Duka

Kamis, 21 Maret 2024 - 13.14 WIB
101

Proses penyerahan jenazah PMi Suyati dan penyerahan dokumentasi surat menyurat penting. Foto: Agus/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Taiwan, Suyati tiba di Desa Sriminosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Kamis (21/3/2024) pukul 04.30 WIB. 

Jenazah dan sejumlah dokumentasi penting diserahkan langsung oleh Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).

Kepala BP3MI Lampung yang diwakili oleh Waidinsyah mengatakan, bahwa pekerja migran tersebut berangkat melalui PT Pamor Sapta Dharma, dengan proses resmi. Ibu dua anak itu diberangkatkan pada Januari 2024 lalu.

Setelah bekerja beberapa pekan, Suyati mengalami sakit di bagian kepala hingga terjadi pendarahan. Karena PMI tersebut berangkat secara resmi sehingga dari pihak BPJS Ketenagakerjaan, keluarga mendapat asuransi sebesar 85 juta.

'Yang pasti, Bu Suyati meninggal bukan karena hal-hal kejahatan yang dilakukan oleh seseorang tapi murni karena sakit. Dan segala sesuatu dokumentasi dan jenazah sudah diterima.keluarga dan sudah ditanda tangani oleh pihak keluarga artinya semua sudah selesai," kata Waidinsyah saat diwawancarai. 

BACA JUGA: Dua Bulan di Taiwan, PMI Asal Lampung Timur Meninggal Dunia

Menurut catatan BP3MI Lampung kata Waidinsyah, selama Januari, Februari dan Maret 2024 setidaknya sudah ada 7 PMI asa Lampung yang meninggal di luar negeri, rata-rata PMI dari Taiwan dan Malaysia.

Sementara itu, Kepala Desa Sriminosari, Siswanto mengatakan, setelah jenazah tiba di rumah duka pukul 04.00 WIB dan kelautan sempat membuka peti untuk melihat raut wajah almarhum yang terlahir setelah itu pukul 07.00 WIB, jenazah di makamkan di TPU Desa Sriminosari.

Karena sebelum meninggal, suami korban sudah melakukan komunikasi dan mengetahui istrinya dalam kondisi sakit sehingga ketika jenazah sudah dipulangkan keluarga menerima dengan ikhlas dan sudah menandatangani penyerahan jenazah tersebut.

"Keluarga tidak melakukan apapun seperti memastikan luka, atau hingga ke otopsi, karena sudah tau sebelumnya kalau sakit, jadi langsung proses pemakaman," kata Siswanto. (*)

Editor :