• Jumat, 29 November 2024

Angka Stunting di Lampung Barat 588 Kasus, Ini Langkah Upaya Pemkab Tekan Miskin Ekstrem

Minggu, 10 Desember 2023 - 15.34 WIB
201

Angka Stunting di Lambar 588 Kasus, Ini Langkah Upaya Pemkab Tekan Miskin Ekstrem. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pj bupati Lampung Barat, Nukman menyebut jumlah balita dengan kasus stunting hingga bulan Oktober 2023 sebanyak 588 kasus.

Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem, Nukman menyebut menurut data tahun 2022 yang dirilis pada tahun 2023, jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 10.410 jiwa atau sebesar 3,37 persen mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 14.540 jiwa dari total penduduk Miskin.

Dalam rangka menekan angka kemiskinan ektrem dan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) memberi bantuan berupa kambing kepada 40 kepala keluarga (KK) yang tersebar di lima kecamatan di wilayah setempat.

Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Mochamat Budiarto mengatakan, pihaknya menyiapkan 120 ekor kambing yang akan dibagikan kepada 40 KK di 25 Pekon (Desa) yang ada di Bumi Beguai Jejama Sai betik. Bantuan tersebut sudah mulai disalurkan beberapa waktu lalu.

40 keluarga yang menerima bantuan tersebut tersebar di kecamatan Balik Bukit, Belalau, Way Tenong, Suoh dan Bandar Negeri Suoh. Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut bentuk komitmen pemerintah kabupaten Lampung Barat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting.

"Bantuan yang kita berikan tersebut sebagai salah satu upaya kita membantu masyarakat kurang mampu yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, sehingga diharapkan mereka mampu memanfaatkan bantuan yang kita berikan untuk meningkatkan perekonomian keluarga," kata Budiarto, Minggu (10/12/2023).

Baca juga : Pemkab Lambar Klaim Angka Stunting Turun Menjadi 588 Kasus

Ia menambahkan, masing-masing keluarga menerima bantuan sesuai dengan usulan yang telah disampaikan melalui aparat pekon ke pemerintah kecamatan kemudian diteruskan ke pemerintah kabupaten dalam hal ini Disbunnak. Juga dilihat dar berbagai indikator kondisi masing-masing keluarga.

Ia menjelaskan, ada beberapa indikator penilaian dalam menentukan masyarakat ataupun keluarga yang berhak mendapatkan bantuan tersebut, diantaranya keluarga penerima harus bisa memelihara dan merawat kambing yang telah diberikan untuk dimanfaatkan.

Sebab lanjutnya, indikator yang paling penting adalah bagaimana keluarga penerima bisa merawat dan mengembangkan hewan ternak guna meningkatkan perekonomian keluarga. Pihaknya bakal rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi hewan ternak itu.

"Sehingga kita juga bisa membantu keluarga tersebut untuk menjaga dan merawat kesehatan hewan ternak agar terhindar dari penyakit, sehingga kita juga mengimbau kepada keluarga penerima apabila memang kondisi hewan ternak nya tidak sehat langsung lapor ke kita," kata dia.

Selain bantuan untuk 40 KK pihaknya juga telah menyalurkan bantuan serupa kepada 24 kelompok tani yang ada di Bumi Sekala Bekhak itu. Masing-masing petani diberikan sebanyak 5 ekor kambing dimana satu ekor jantan dan 4 ekor kambing betina untuk dirawat dan dijaga.

"Kita tentu berharap agar bantuan yang kita berikan bisa bermanfaat bagi keluarga penerima, agar dampak kedepan selain bisa mengurangi angka miskin ekstrem dan stunting juga bisa meningkatkan perekonomian keluarga itu sendiri misalnya menjadi pengusaha kambing," pungkasnya.

Sebelumnya, Pj bupati Lampung Barat Nukman mengatakan jumlah balita dengan kasus stunting hingga bulan agustus 2023 sebanyak 888 orang dan turun menjadi 588 orang pada Oktober. Sedangkan, prevalensi kasus stunting agustus 2023 sebesar 5,77 persen dan pada oktober 2023 turun sebesar 3,19 persen.

Sedangkan untuk kemiskinan ekstrem, Nukman menyebut menurut data tahun 2022 yang dirilis pada tahun 2023, jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 10.410 jiwa atau sebesar 3,37 persen mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 14.540 jiwa dari total penduduk Miskin. (*)