• Sabtu, 27 Juli 2024

Pemkab Lambar Klaim Angka Stunting Turun Menjadi 588 Kasus

Kamis, 16 November 2023 - 13.35 WIB
159

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat Widyatmoko Kurniawan. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Barat mengklaim kasus stunting di Bumi Beguai Jejama Sai Betik telah mengalami penurunan, hingga Oktober angka kasus stunting tersisa 588 orang dari sebelumnya 1.058 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat Widyatmoko Kurniawan mengatakan, jumlah tersebut tersebar di 15 kecamatan. Angka penurunan stunting tersebut menjadi kabar baik bagi masyarakat di Bumi Sekala Bekhak itu.

"Berdasarkan data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) terdapat penurunan kasus stunting dimana pada Februari masih tercatat 1.058 dan saat ini tersisa 588 orang," ujarnya, Kamis (16/11/2023).

Wawan sapaan akrabnya mengatakan, rincian 588 kasus stunting itu tercatat di puskesmas Kecamatan Balik Bukit 6 kasus, Sukau 52 kasus, Belalau 19 kasus, Sekincau 41 kasus, Suoh 93 kasus, Batu Brak 66 kasus.

"SumberJaya 42 kasus, Way Tenong 43 kasus, Gedung Surian 8 kasus, Lumbok Seminung 39 kasus, Pagar Dewa 32 kasus, Batu Ketulis 20 kasus, Bandar Negeri Suoh (BNS) 15 kasus, Kebun Tebu 88 kasus dan Air Hitam 25 kasus," ujarnya.

Wawan menambahkan bahwa, pendataan kasus stunting dilakukan dengan menggunakan E-EPPGM dan Survei kesehatan Indonesia. Dilakukan secara Mikro dengan melibatkan Posyandu untuk bulan timbang sasaran intervensi.

Ia mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Lampung Barat akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menekan kasus stunting di Lampung Barat. Sehingga kedepan Lampung Barat bisa menjadi daerah bebas stunting.

 

"Kita intens melakukan koordinasi dengan stakholder terkait untuk terus menekan angka penurunan stunting, sehingga target pemerintah Lampug Barat agar bisa nol stunting bisa di wujudkan dengan kerjasama semua pihak," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) mencatat sebanyak 1.058 balita di Bumi Beguai Jejama Sai Betik mengalami stunting.

Menurut Agus persoalan stunting merupakan sebuah masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan instan, perlu adanya program strategis untuk pencegahan yang melibatkan berbagai pihak termasuk seluruh lapisan masyarakat.

"Karena kendala kita di lapangan tentu tidak semudah seperti yang kita bayangkan, karena kita tau bahwa Lampung Barat memiliki 131 Pekon dan 5 Kelurahan sehingga jangkauan nya sangat luas," kata dia.

Agus menambahkan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan stunting, masyarakat harus mengerti bahwa permasalahan stunting perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga ada upaya yang harus dilakukan.

Untuk menekan kasus stunting kata dia pemerintah kabupaten Lampung Barat menggelontorkan anggaran Rp15 Miliar untuk penanganan stunting yang di alokasikan ke sejumlah OPD dilingkungan pemerintahan Kabupaten Lampung Barat.

Rinciannya Dinas Kesehatan Rp11 miliar lebih, Bappeda Rp21 juta lebih, Dinas Perikanan Rp174 juta, Dinas Ketahanan Pangan Rp122 juta lebih, Dinas Perkebunan dan Peternakan Rp383 juta lebih, Dinas P2KBP3A Rp160 juta.

Dinas Lingkungan Hidup Rp 1,7 miliar lebih, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Rp 92 juta lebih, Dinas PUPR Rp 750 juta dan terakhir Dinas Sosial Rp 527 juta lebih. (*)