Dituding Jadi Penyebab Banjir, Warga Desa Canti Lamsel Bongkar Bangunan Breakwater PT MFA

Tampak alat berat yang dikerahkan warga Desa Canti Lampung Selatan untuk membongkar breakwater yang diduga menjadi penyebab banjir di wilayah mereka. Foto: Handika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Warga Desa
Canti, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel), membongkar bangunan
pemecah ombak (breakwater) yang dikerjakan oleh PT Mina Fajar Abadi (MFA).
Meminjam alat berat jenis excavator milik PT Loeh Raya Perkasa, warga membuat sodetan untuk mengalirkan air yang membanjiri rumah mereka, Sabtu (25/11/2023), sekitar jam 08.00 WIB.
Dalam video berdurasi 1 menit 48 detik yang
diterima Kupastuntas.co, seorang warga setempat Rifai (40) menyampaikan,
permintaan ke semua pihak untuk membuat sodetan air.
"Assalamualaikum kami warga Desa Canti
karena kebanjiran jadi kami mohon izin bapak balai (BBWS-MS) untuk mengalirkan
air ke laut karena debit air luar biasa dan kami pinjam alat (excavator) dari
PT Loeh," kata Rifai.
Rifai beralasan, hujan yang mengguyur wilayah
setempat pada Jumat (24/11) malam dan Sabtu (25/11) pagi menggenangi rumah
warga dan tidak mengalir.
BACA JUGA: Desa
Canti Lamsel Kebanjiran, Proyek Breakwater Mangkrak Disebut Jadi Penyebabnya
"Air sungguh menggenang meresahkan warga,
kami mohon ijin untuk bikin saluran ke laut karena kalau tidak dibuat sodetan
air tidak mengalir ke laut," keluh Rifai.
Terlebih lagi, banjir yang menimpa Desa Canti tak
kunjung surut bahkan ketinggian air sudah menimbulkan keresahan masyarakat.
"Kami mohon ijin kepada bapak-bapak yang
berwenang dan terlibat didalam proyek ini, kami mohon kebijakannya untuk
mengalirkan air ini ke laut karena air tergenang sudah tinggi sekali hampir
se-paha bahkan sepinggang," pintanya.
Pada saat proses pembongkaran bangunan proyek
breakwater untuk pembuatan sodetan air, Rifai mengaku dihadiri oleh Kades
Canti Zahidin, perangkat desa dan
masyarakat.
"Kami punya inisiatif seluruh masyarakat dan
aparat desa mendatangkan alat berat dari PT Loeh Raya Perkasa, untuk membantu
masyarakat membuat sodetan di breakwater untuk mengalirkan air ke laut,"
tandas Rifai.
Dikonfirmasi terkait pembongkaran proyek
breakwater untuk pembuatan sodetan air, PPK PJSA BBWS-MS Mansyur belum
memberikan respon.
Senada, Kuasa Direktur PT Mina Fajar Abadi Bayu
Gumulya selaku pengerja proyek breakwater di Desa Canti juga belum memberikan
jawaban.
Diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur Desa
Canti, Kecamatan Rajabasa, pada Jumat (24/11) kemarin, sejak pukul 17.00 WIB,
mengakibatkan air merendam rumah warga dan sebuah tambak udang.
Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik, seorang
warga setempat Rifai (40) menuding, mangkraknya pengerjaan proyek breakwater
selama tiga bulan terakhir turut andil terjadinya banjir.
"Assalamualaikum semua banjir ulah daripada
dam laut mangkrak ahamdulillah semua tenggelam jadi air semua, tolong bapak
kepala balai (BBWS-MS), bapak PPK bapak Uung, PT Mina (Mina Fajar Abadi) tolong
ditanggapi semua tenggelam ulah air tidak mengalir ke laut semua mampet tolong
di perhatikan," keluh Rifai.
Rifai menambahkan, proyek breakwater yang
mangkrak mengakibatkan warga harus menanggung dampaknya salah satunya musibah
banjir.
"Tolong diperhatikan kalian semua tidur
nyenyak kami yang menanggung akibatnya, kami jangan dibenturkan dengan
masyarakat tolong segera ditanggapi jangan sampai ini terulang lagi semua
tenggelam," cetusnya. (*)
Berita Lainnya
-
Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Indonesia Gelar Aksi di Disnakertrans Lamsel, 10 Pekerja Belum Digaji
Jumat, 25 April 2025 -
Bupati Egi Benarkan Bibit Purwanto Mundur Dari Jabatan Kadis, Alasannya Masih Misterius
Kamis, 24 April 2025 -
Bawaslu Lamsel Dapat Dana Hibah 20 Miliar, Sudah Digunakan 17 Miliar
Kamis, 24 April 2025 -
Bank di Lamsel Diduga Potong Gaji Pegawai Sepihak untuk Pembayaran Beras ke BUMD
Kamis, 24 April 2025