Desa Canti Lamsel Kebanjiran, Proyek Breakwater Mangkrak Disebut Jadi Penyebabnya

Banjir menimpa warga Desa Canti dan Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Lamsel, Jumat (24/11/2023) malam hingga Sabtu (25/11/2023) pagi. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Beredar viral
video warga Desa Canti, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel), mengeluh
kebanjiran dan menuding terhentinya pembangunan proyek pemecah ombak (breakwater)
di wilayah setempat menjadi penyebabnya.
Hujan yang mengguyur Desa Canti, Kecamatan Rajabasa, pada Jumat (24/11/2023) kemarin, sejak pukul 17.00 WIB, mengakibatkan air merendam rumah warga dan sebuah tambak udang.
Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik, seorang
warga setempat Rifai (40) menuding, mangkraknya pengerjaan proyek breakwater
selama tiga bulan terakhir turut andil terjadinya banjir.
"Assalamualaikum semua banjir ulah daripada
dam laut mangkrak ahamdulillah semua tenggelam jadi air semua, tolong bapak
kepala balai (BBWS-MS), bapak PPK bapak Uung, PT Mina (Mina Fajar Abadi) tolong
ditanggapi semua tenggelam ulah air tidak mengalir ke laut semua mampet tolong
di perhatikan," keluh Rifai.
Rifai menambahkan, proyek breakwater yang
mangkrak mengakibatkan warga harus menanggung dampaknya salah satunya musibah
banjir.
"Tlong diperhatikan kalian semua tidur
nyenyak kami yang menanggung akibatnya, kami jangan dibenturkan dengan
masyarakat tolong segera ditanggapi jangan sampai ini terulang lagi semua
tenggelam," cetusnya.
Keesokan harinya Sabtu (25/11), Rifai kembali
mengunggah video dengan durasi 1 menit 36 detik, ia meminta tolong kepada media
karena resah dengan hujan yang kembali turun.
"Assalamualaikum rekan-rekan media ini air
sekarang sudah hampir selutut menggenang di rumah warga termasuk rumah saya
sendiri, air disini sudah luar biasa sekarang hujan lagi diperkirakan air bisa
mencapai sepinggang," ujarnya.
"Bayangkan luar biasa karena ulah PT Mina
Fajar Abadi jadi genangan air seluas-luasnya di Desa Banding dan Canti,
tenggelam semua yang dipinggir laut," sambungnya.
Rifai kembali menyebut pihak tertentu diantaranya
Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS-MS) dan PT Mina Fajar Abadi
untuk merespon kejadian banjir.
"Mohon dari media ataupun balai kami juga
minta tolong seandainya hari ini tidak ada alat berat untuk mengeluarkan air
ini rumah kami semua akan tenggelam. Untuk pihak-pihak terkait PT Mina, bapak
Balai PPK pak Uung tolong pak ini kalau tidak cepat ditanggulangi tenggelam
rumah kami pak," pinta Rifai.
Kepala Desa Canti, Zahidin turut membenarkan,
wilayah di desa setempat mengalami kebanjiran pasca turunnya hujan.
"Ini lah salah satu hal yang saya
khawatirkan, jika proyek tersebut terus dibiarkan saja mangkrak, maka bakal
menjadi beberapa sumber bencana. Buktinya, hujan yang turun sore tadi terjadi
merata hampir di seluruh wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa. Tapi mengapa hanya
beberapa daerah ini saja yang terdampak banjir," cetus Zahidin.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamsel,
Lukman menyatakan, ada dua desa yang terkena banjir yakni Desa Canti dan Desa
Banding, Kecamatan Rajabasa.
"Pada hari Jumat (24/11), pukul 17.00 sampai
dengan pukul 20.30 WIB, telah terjadi hujan lebat yang disertai angin,"
kata Lukman, saat dikonfirmasi, Sabtu (25/11).
Lukman menyebutkan, hujan masih terus terjadi
dengan intensitas gerimis hingga pukul 20.53 WIB. Untungnya, tidak ada korban
jiwa dalam musibah banjir itu.
"Kerusakan tidak ada, rumah tergenang di
Dusun Labuhan, Desa Canti kurang lebih 10 rumah dan tambak udang 1 unit
terdampak banjir. Desa Banding ada 5 rumah terdampak banjir," urainya.
Lukman merincikan, dari identifikasi sementara
banjir yang terjadi di Desa Canti disebabkan oleh hujan deras dan tidak adanya
saluran pembuangan ke laut karena terhalang pembangunan tanggul.
"Identifikasi
sementara permasalahan di Desa Banding, terdapat gorong-gorong yang terlampau
kecil dan debit air besar sehingga tidak tertampung dan meluap ke pemukiman
penduduk. Lalu, sungai yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi, serta
adanya material galian pembangunan tanggul yang tertumpuk di pinggir jalan
sehingga menghalangi jalan air dari atas," tandasnya.
Dikonfirmasi terkait mangkraknya pengerjaan
proyek breakwater dituding warga menjadi penyebab banjir di Desa Canti, PPK
PJSA BBWS-MS Mansyur belum memberikan respon. (*)
Berita Lainnya
-
Ratusan Buruh PT San Xiong Steel Indonesia Gelar Aksi di Disnakertrans Lamsel, 10 Pekerja Belum Digaji
Jumat, 25 April 2025 -
Bupati Egi Benarkan Bibit Purwanto Mundur Dari Jabatan Kadis, Alasannya Masih Misterius
Kamis, 24 April 2025 -
Bawaslu Lamsel Dapat Dana Hibah 20 Miliar, Sudah Digunakan 17 Miliar
Kamis, 24 April 2025 -
Bank di Lamsel Diduga Potong Gaji Pegawai Sepihak untuk Pembayaran Beras ke BUMD
Kamis, 24 April 2025