• Jumat, 25 April 2025

Desa Canti Lamsel Kebanjiran, Proyek Breakwater Mangkrak Disebut Jadi Penyebabnya

Sabtu, 25 November 2023 - 12.05 WIB
1.1k

Banjir menimpa warga Desa Canti dan Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Lamsel, Jumat (24/11/2023) malam hingga Sabtu (25/11/2023) pagi. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Beredar viral video warga Desa Canti, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel), mengeluh kebanjiran dan menuding terhentinya pembangunan proyek pemecah ombak (breakwater) di wilayah setempat menjadi penyebabnya.

Hujan yang mengguyur Desa Canti, Kecamatan Rajabasa, pada Jumat (24/11/2023) kemarin, sejak pukul 17.00 WIB, mengakibatkan air merendam rumah warga dan sebuah tambak udang.

Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik, seorang warga setempat Rifai (40) menuding, mangkraknya pengerjaan proyek breakwater selama tiga bulan terakhir turut andil terjadinya banjir.

"Assalamualaikum semua banjir ulah daripada dam laut mangkrak ahamdulillah semua tenggelam jadi air semua, tolong bapak kepala balai (BBWS-MS), bapak PPK bapak Uung, PT Mina (Mina Fajar Abadi) tolong ditanggapi semua tenggelam ulah air tidak mengalir ke laut semua mampet tolong di perhatikan," keluh Rifai.

Rifai menambahkan, proyek breakwater yang mangkrak mengakibatkan warga harus menanggung dampaknya salah satunya musibah banjir.

"Tlong diperhatikan kalian semua tidur nyenyak kami yang menanggung akibatnya, kami jangan dibenturkan dengan masyarakat tolong segera ditanggapi jangan sampai ini terulang lagi semua tenggelam," cetusnya.

Keesokan harinya Sabtu (25/11), Rifai kembali mengunggah video dengan durasi 1 menit 36 detik, ia meminta tolong kepada media karena resah dengan hujan yang kembali turun.

"Assalamualaikum rekan-rekan media ini air sekarang sudah hampir selutut menggenang di rumah warga termasuk rumah saya sendiri, air disini sudah luar biasa sekarang hujan lagi diperkirakan air bisa mencapai sepinggang," ujarnya.

"Bayangkan luar biasa karena ulah PT Mina Fajar Abadi jadi genangan air seluas-luasnya di Desa Banding dan Canti, tenggelam semua yang dipinggir laut," sambungnya.

Rifai kembali menyebut pihak tertentu diantaranya Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS-MS) dan PT Mina Fajar Abadi untuk merespon kejadian banjir.

"Mohon dari media ataupun balai kami juga minta tolong seandainya hari ini tidak ada alat berat untuk mengeluarkan air ini rumah kami semua akan tenggelam. Untuk pihak-pihak terkait PT Mina, bapak Balai PPK pak Uung tolong pak ini kalau tidak cepat ditanggulangi tenggelam rumah kami pak," pinta Rifai.

Kepala Desa Canti, Zahidin turut membenarkan, wilayah di desa setempat mengalami kebanjiran pasca turunnya hujan.

"Ini lah salah satu hal yang saya khawatirkan, jika proyek tersebut terus dibiarkan saja mangkrak, maka bakal menjadi beberapa sumber bencana. Buktinya, hujan yang turun sore tadi terjadi merata hampir di seluruh wilayah pesisir Kecamatan Rajabasa. Tapi mengapa hanya beberapa daerah ini saja yang terdampak banjir," cetus Zahidin.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamsel, Lukman menyatakan, ada dua desa yang terkena banjir yakni Desa Canti dan Desa Banding, Kecamatan Rajabasa.

"Pada hari Jumat (24/11), pukul 17.00 sampai dengan pukul 20.30 WIB, telah terjadi hujan lebat yang disertai angin," kata Lukman, saat dikonfirmasi, Sabtu (25/11).

Lukman menyebutkan, hujan masih terus terjadi dengan intensitas gerimis hingga pukul 20.53 WIB. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir itu.

"Kerusakan tidak ada, rumah tergenang di Dusun Labuhan, Desa Canti kurang lebih 10 rumah dan tambak udang 1 unit terdampak banjir. Desa Banding ada 5 rumah terdampak banjir," urainya.

Lukman merincikan, dari identifikasi sementara banjir yang terjadi di Desa Canti disebabkan oleh hujan deras dan tidak adanya saluran pembuangan ke laut karena terhalang pembangunan tanggul.

 "Identifikasi sementara permasalahan di Desa Banding, terdapat gorong-gorong yang terlampau kecil dan debit air besar sehingga tidak tertampung dan meluap ke pemukiman penduduk. Lalu, sungai yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi, serta adanya material galian pembangunan tanggul yang tertumpuk di pinggir jalan sehingga menghalangi jalan air dari atas," tandasnya.

Dikonfirmasi terkait mangkraknya pengerjaan proyek breakwater dituding warga menjadi penyebab banjir di Desa Canti, PPK PJSA BBWS-MS Mansyur belum memberikan respon. (*)