Polisi Periksa Empat Saksi Keracunan Massal di SD Muhammadiyah Sang Pencerah

Kasat Reskrim Polres Metro, IPTU Rosali. Foto: Dok/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro masih terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa keracunan massal di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sang Pencerah, Kota Metro.
Sebanyak empat orang saksi yang terdiri atas seorang pembeli dan tiga orang pihak Amorfi Bakery telah diperiksa Polisi.
Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasat Reskrim IPTU Rosali mengungkapkan, tahapan penyelidikan masih bergulir.
"Sekarang masih dalam tahap penyelidikan dan masih dalam pemeriksaan. Kemudian kami juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik Toko dan pekerjanya," kata Rosali, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (24/11/2023).
"Untuk saksi sudah diperiksa itu ada empat orang, pertama itu pemilik toko Amorfi Bakery dan dua pegawainya. Kemudian satu orang itu yang beli kue untuk acara di sekolah itu," imbuhnya.
Baca juga : Sembilan Pelajar SD Muhammadiyah Sang Pencerah Metro Keracunan
Pihaknya juga telah mengirimkan sejumlah sampel kue dari sekolah dan Amorfi Bakery untuk di uji laboratorium di Dinas Kesehatan Kota Metro.
"Kemudian bahan-bahan kue yang sudah kita kirim ke laboratorium Dinas Kesehatan itu masih belum kami terima. Jadi uji lab itu hasilnya sekitar dua Minggu," ucapnya.
Hingga kini Polisi belum dapat memastikan penyebab dugaan keracunan yang dialami sembilan siswa kelas 4 SD Muhammadiyah Sang Pencerah tersebut.
"Setelah itu baru kita bisa memastikan apa penyebab dari keracunan massal di sekolah itu. Untuk sampel sudah dibawa ke dinas kesehatan semua, kalau sudah siap kita tinggal bersurat untuk ngambil hasilnya itu," terangnya.
IPTU Rosali juga menerangkan bahwa pihaknya belum melakukan pemeriksaan serta meminta keterangan saksi dari pihak penjual bahan kue.
"Sementara itu saksi yang di periksa, untuk toko bahan-bahan kuenya itu belum," ungkapnya.
Tak hanya itu, Polisi juga belum dapat menentukan tersangka yang diduga lalai sehingga terjadi insiden keracunan massal di sekolah.
"Sementara kita belum bisa mengarah ke sana, karena masih tahap penyelidikan. Setelah digelar baru nanti kami sampaikan apakah ini bisa naik sidik atau tidak. Nanti kita lihat hasil lab nya dulu," jelasnya.
Pria yang terkenal sebagai Polisi Raja Hipnotis tersebut juga mengungkapkan bahwa seluruh pelajar di kelas 4 SD Muhammadiyah Sang Pencerah itu juga mengkonsumsi kue dari toko yang sama.
"Ternyata rupanya satu kelas itu makan semua, dan hanya sembilan anak ini saja yang diduga mengalami keracunan. Tapi kita tidak tahu anak-anak ini makan kue yang mana dan ini masih kita dalami," kata dia lagi.
Hingga kini, pihaknya juga belum dapat memastikan ancaman hukuman yang dapat menjerat seseorang dalam kasus tersebut.
"Kita belum bisa memastikan untuk arah ancaman hukumannya ke mana, tapi nanti kita akan lihat pasal apa yang harus diterapkan karena anak-anak itu juga sudah sehat semua dan kemarin hanya sekedar pusing dan muntah-muntah," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti Kunjungi Metro, Dukung Pemkot Wujudkan Kota Cerdas
Sabtu, 26 April 2025 -
Waspada, Beredar Akun Palsu dan Nomor Abal-abal Catut Nama Wali Kota Metro
Rabu, 23 April 2025 -
Gubernur Lampung Optimis Target Panen 3,5 Juta Ton Gabah Tercapai
Rabu, 23 April 2025 -
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Gubernur Lampung Tanam Padi Serentak di Metro
Rabu, 23 April 2025