• Rabu, 30 April 2025

Nelayan Lampung Keluhkan Solar Langka, Pertamina Klaim Salurkan 770 Kilo Liter Setiap Bulan

Senin, 20 November 2023 - 14.16 WIB
173

Nelayan Lampung Keluhkan Solar Langka, Pertamina Klaim Salurkan 770 KL Solar Per Bulan. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Terkait nelayan Lampung keluhkan solar langka, PT. Pertamina Patra Niaga mengklaim jika pihaknya menyalurkan sebanyak 770 kilo liter (KL) solar ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang ada di wilayah Lampung.

"Untuk wilayah Lampung terdapat 4 SPBUN, untuk stok saat ini SPBUN tersebut aman dengan total alokasi 770 Kilo Liter per bulan," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Pertamina Patra Niaga, Tjahyo Nikho Indrawan, saat dimintai keterangan, Senin (20/11/2023).


Ia mengatakan, di Lampung terdapat empat titik SPBUN yang berlokasi di sentra nelayan. Diantaranya berada di Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Selatan dan juga di Lampung Timur.

"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen dan memastikan ketersedian BBM bagi para nelayan dalam kategori amanaman," kata dia.

"Kami terus menyalurkan BBM ke SPBUN yang ada di wilayah Lampung sesuai kuota yang sudah ditetapkan," sambungnya.

Baca juga : Solar di Bandar Lampung Langka, Nelayan: Sudah Lama Sejak Kuota Dibatasi

Sementara itu, untuk kebutuhan nelayan dalam membeli solar bersubsidi dapat dilayani oleh SPBU reguler. Namun pelayanan menggunakan kemasan khusus harus melampirkan surat rekomendasi yang sudah diverifikasi oleh dinas terkait.

"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen untuk memastikan penyaluran BBM dapat tepat sasaran sesuai dengan alokasi dan regulasi yang berlaku," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung, Bayu Witara mengatakan, kelangkaan solar bahkan sudah dirasakan oleh para nelayan yang ada didaerah setempat sejak lama.

"Kalau solar langka itu sudah dari dulu sejak kuota solar di batasi. Para nelayan tidak lagi terpenuhi kuota solarnya melalui SPBN. Dimana SPBN yang ada di Lampung tidak mampu memenuhi kuota nelayan yang ada," kata dia.

Ia melanjutkan, dengan tidak terpenuhinya kuota solar yang disediakan oleh SPBN, maka para nelayan mencari solar di SPBU dengan menggunakan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan.

"Dengan adanya antrean solar di sejumlah SPBU juga ikut jadi masalah bagi nelayan. Solar adalah nyawa nya nelayan karena sekarang bukan lagi zaman nya prahu layar atau yang menggunakan alat tradisional," paparnya.

Ia menjelaskan, saat ini sudah tidak ditemukan lagi nelayan yang masih tradisional dan semua sudah beralih menggunakan mesin. Sehingga solar merupakan kebutuhan primer bagi para nelayan. (*)